WargaSipil.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar silaturahmi atau sowan dengan 9 kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU). Acara sowan itu digelar di Asrama Perguruan Tinggi (API) Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Magelang yang didirikan oleh KH Chudlori, yang kini diasuh oleh KH. Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Merespons agenda tersebut, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan, kunjungan Prabowo tersebut merupakan arah baru untuk mempertahankan dukungan dari basis umat Islam, khususnya di kalangan NU.
Dulu, kata Qodari, Prabowo menggandeng kelompok PA 212 dan FPI saat maju pada Pilpres 2014 dan 2019, kini strateginya diubah mendekati umat Islam dari kalangan Islam tradisional khususnya warga Nahdliyyin.
“Ini memperlihatkan arah baru untuk segmentasi atau basis politik yang dituju, kita tahu pada 2014 dan 2019 arahnya itu dengan tokoh-tokoh Islam di PA 212 dengan FPI, tetapi pada hari ini kecenderungannya kepada tokoh-tokoh NU baik di Jawa tengah dan nanti juga kiai-kiai NU di wilayah-wilayah yang lain,” ujar Qodari, Minggu (25/9).
Menurut Qodari, upaya yang dilakukan mantan Danjen Kopassus itu merupakan langkah yang tepat, pasalnya NU merupakan Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar di Indonesia dengan jumlah pengikut sebanyak 30-40 persen penduduk muslim di tanah air.
“Menurut saya salah satu arah atau strategi baru yang penting dari Pak Prabowo bahwa Pak Prabowo itu tetap dekat atau mempertahankan basis Islamnya tetapi arahnya lebih kepada Islam tradisional,” jelasnya.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”