Slogan Baru Jakarta Ala Heru Budi Tuai Kontroversi, PKS: Gak Penting, Gak Mudah Dipahami

Slogan Baru Jakarta Ala Heru Budi Tuai Kontroversi, PKS: Gak Penting, Gak Mudah Dipahami

wargasipil.com – Pemimpin berganti, slogan Jakarta ikut alami perubahan. Di bawah kepemimpinan PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono , kini slogan berbunyi ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’.

Namun, bahkan sebelum slogan diresmikan, berbagai reaksi berbuntut kontroversi muncul atasnya. PKS misalnya, menilai slogan ini tidak mencerminkan kepentingan rakyat Jakarta.

Untuk diketahui, pada era Gubernur Anies Baswedan , slogan Jakarta ialah ‘Kota Kolaborasi.’ anggota DPRD DKI Jakarta dari F- PKS , Dedi Supriadi mengatakan perubahan cenderung tidak diperlukan.

“Ya (slogannya) kurang mudah dipahami, karena pada dasarnya seluruh wilayah Indonesia ini adalah untuk Indonesia dari zaman Indonesia merdeka. Pasti untuk Indonesia,” kata dia.

“Terus, kenapa hari ini, beberapa puluh tahun setelahnya baru ada slogan itu. Kan nggak penting. Nah, yang untuk kepentingan warga Jakarta-nya apa juga?” kata dia lagi.

Menurut Dedi, ‘Jakarta Kota Kolaborasi’ yang diusung Anies sudah sangat mewakili ibu kota . Selain mudah dipahami, slogan yang disusun saat pandemi merebak ini juga menjadi visi yang jelas.

“Kalau Jakarta Kota Kolaborasi kan mudah ya dipahaminya oleh seluruh elemen, stakeholders, dari warganya, kemudian birokrasinya, perwakilan rakyatnya, pihak swasta yang ada di Jakarta itu berkolaborasi untuk kepentingan Jakarta. Jelas, mudah ditangkap, eye catchy,” ujar dia.

Dedi lantas menilai slogan baru cenderung punya orientasi ke luar Jakarta. Kalaupun tetap ingin diubah, maka seyogianya, kata Dedi, maknanya harus jadi representasi warga DKI.

Meski muncul kritik dari sejumlah pihak, Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto mengatakan, slogan akan tetap disahkan lewat Surat Keputusan Gubernur DKI.

“Terkait dengan slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya,” katanya, Senin, 12 Desember 2022.

Pengesahan ini, lanjut Raides, bertujuan untuk membersamai pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Nusantara . Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2025 juga ikut andil dalam hal ini.

“Hal ini untuk mendukung, sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara , serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD,” ucapnya.

Adapun RPD yang menginisiasi perubahan slogan menginduk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan bagi Daerah dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir pada Tahun 2022.

“Dengan mengusung konsep Jakarta: Kota untuk Semua, kata dia, RPD ini akan membawa Jakarta sebagai kota yang mempromosikan inklusivitas, di mana semua warga dapat merasakan manfaat dan mempunyai hak yang sama,” ucap dia. ***