Sastrawan Remy Sylado Berpulang, Anies Baswedan: Sungguh Kehilangan bagi Bangsa Ini

Sastrawan Remy Sylado Berpulang, Anies Baswedan: Sungguh Kehilangan bagi Bangsa Ini

wargasipil.com – Sastrawan kondang Indonesia, Remy Sylado tutup usia pada Senin, 12 Desember 2022.

Sang istri, Emmy Tambayong mengatakan bahwa Remy Sylado telah mengidap penyakit stroke sejak lama bahkan beberapa hari terakhir kondisinya semakin menurun.

“Jadi sebetulnya beliau sudah sakit dari kemarin. Jadi sepanjang malam itu merintih sakit karena perutnya jadi besar,” kata Emmy.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 10.30 WIB, Emmy mengaku masih sempat berbincang dan menyeduhkan kopi susu di pagi hari.

Kabarnya, jenazah Remy Sylado akan dimakamkan di Menteng Pulo Kasablanka pada Selasa, 13 Desember 2022.

Kepergian Remy turut membuat para pesohor Tanah Air merasa kehilangan, bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut hadir ke rumah duka yang berlokasi di Cipinang Muara.

Melalui unggahan foto di media sosial Twitter, Anies Baswedan juga menyampaikan duka cita mendalam atas kepulangan sastrawan tersebut.

“Ars Longa Vita Brevis. Kami sampaikan ucapan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan. Sungguh kehilangan bagi bangsa ini, Bang Remy telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan dan perkembangan literatur Indonesia. Selamat jalan, Remy Sylado ,” kata Anies Baswedan melalui akun Twitter miliknya @aniesbaswedan.

Dilansir Pikiran-rakyat.com dari Antara, berikut merupakan profil singkat dari Remy Sylado .

Pemilik nama Japi Panda Abdiel Tambajong ini lahir pada 12 Juli 1945 di Minahasa, Sulawesi Utara.

Remy Sylado merupakan seorang sastrawan yang multitalenta, dia juga berkiprah di dunia pendidikan sebagai dosen, novelis, penulis, penyanyi, aktor dan mantan wartawan.

Berkarier selama lima dekade, seniman yang juga sastrawan ini merupakan salah satu aktor yang paling di segani oleh generasinya.

Selama berkiprah di dunia hiburan, belasan film layar lebar sudah pernah dia geluti. Bahkan, Remy Sylado juga pernah meraih tiga kali nominasi di Festival Film Indonesia sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

Adapun film-film yang membuatnya mendapatkan nominasi tersebut, yaitu “Tinggal Sesaat Lagi” (1987), “Akibat Kanker Payudara” (1988), dan “2 dari 3 Laki-laki” (1990).

Tak hanya itu, aktif sebagai seorang penulis membuat karya Remy Sylado diadaptasi ke layar lebar salah satu film populer yang diadaptasi dari novel karyanya adalah “Ca-bau-kan” (2002).

Film “Ca-bau-kan” (2002) tersebut diadaptasi dari novel karya Remy Sylado yang berjudul “Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa” (1999).***