wargasipil.com – PT PLN (Persero) berhasil melakukan uji operasi gardu induk (GI) berkapasitas 60 megavolt ampere (MVA) Sidomulyo dan 4 tower SUTT 150 kilo volt (kV) di Provinsi Lampung. Keberhasilan sinkronisasi ini akan memperkuat keandalan layanan PLN di Lampung.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan, Muhammad Dahlan Djamaluddin menjelaskan pentingnya untuk segera meningkatkan pasokan dan keandalan listrik di daerah ini. Terlebih kelistrikan akan menopang berbagai kepentingan pembangunan termasuk industri hingga jalur tol Sumatera.
Menurut dia, Provinsi Lampung mengalami perkembangan yang semakin pesat dengan pertumbuhan konsumsi energi listrik yang terus meningkat yaitu sebesar rata-rata 8,56%.
“Kabupaten Lampung Selatan telah diproyeksikan untuk dijadikan kawasan industri besar dan saat ini tengah berkembang. Ada pabrik peleburan baja di sana yang siap menyerap listrik PLN sebesar 24 MVA. Hal ini perlu disikapi secepatnya oleh PLN untuk dapat terus menjaga pasokan dan keandalan listrik di daerah ini,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (14/10/2022).
Dia menambahkan bahwa berdasarkan RUPTL, Lampung menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan listrik yang pesat. Penggunaan listrik di perkotaan, kabupaten, dan desa pun sudah menjadi kebutuhan dasar yang sudah wajib terpenuhi.
Dahlan menegaskan bahwa suksesnya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tidak luput dari perhatian dan dukungan para stakeholder dan seluruh elemen masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi dan lembaga pemerintahan, dan seluruh masyarakat atas seluruh perhatian dan dukungannya. Sehingga pembangunan GI 150 kV Sidomulyo beserta jaringan transmisinya dapat terlaksana dan beroperasi untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat Lampung. Apresiasi dan ucapan terima kasih juga kepada Tim UPP Sumbagsel 3 yang telah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,” tutup Dahlan.
Manager Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Selatan 3 Haryo Wisnuaji menjelaskan bahwa saat ini sistem kelistrikan di Kabupaten Lampung Selatan, khususnya Sidomulyo mendapatkan pasokan listrik dari tiga penyulang yang berasal dari GI yang berlainan. Antara lain penyulang Volkano dari GI Kalianda dan penyulang pilot serta penyulang standar dari GI New Tarahan.
Menurut dia, sistem kelistrikan di Sidomulyo sebelumnya ditopang oleh GI terdekat, yaitu GI Kalianda dan GI New Tarahan. Hal ini membuat kualitas tegangan menjadi kurang optimal dan berpotensi menyebabkan tegangan listrik menjadi kurang andal.
“Gardu Induk Sidomulyo berkapasitas 60 MVA dengan 4 Tower SUTT 150 kV yang memiliki panjang jalur transmisi sejauh 2 kilometer sirkuit (kms) dan membentang di sepanjang Desa Sukabanjar kecamatan Sidomulyo,” lanjutnya.
Secara teknis, kata dia, beroperasinya gardu induk ini akan menggantikan gardu induk mini Sidomulyo yang telah beroperasi sekaligus sebagai cut off jalur SUTT 150 kV Sebalang, Kalianda.
Selain dikonsumsi oleh perusahaan peleburan baja di Kabupaten Lampung Selatan, listrik PLN yang dari GI Sidomulyo juga akan menopang kebutuhan listrik kawasan industri pabrik, pariwisata, termasuk listrik untuk rumah-rumah warga di wilayah tersebut.
“Dampaknya tentu sangat signifikan terhadap peningkatan sistem ketenagalistrikan di Lampung Selatan itu sendiri. Tidak hanya meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, tetapi juga akan menumbuhkan potensi-potensi baru yang dapat dikembangkan oleh masyarakat di wilayah tersebut,” pungkas Haryo.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”