WargaSipil.com-Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menyangkan narasi-narasi yang dibangun analis militer Connie Rahakundini Bakrie, yang berpotensi memecah belah TNI.
’’Biarkan tentara bekerja. Kita butuh tentara yang kuat, jangan ada narasi yang membenturkan pimpinan tentara. Itu tidak produktif. Kita ingin tentara kuat dan profesional,” kata Gus Fahrur kepada wartawan, Jumat (30/9).
Hal ini disampaikan Gus Fahrur menyikapi pernyataan Connie Bakrie yang mengatakan bahwa Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman ingin mendirikan sekolah untuk putranya dan Dudung agar jangan berambisi menjadi Panglima TNI.
Menurut Gus Fahrur, semua pihak harus mendukung upaya konsolidasi yang dilakukan pimpinan TNI. Konsolidasi tersebut dibangun untuk menguatkan dan mensolidkan TNI itu sendiri. ’’Makanya kita semua berupaya untuk mendukung itu. Kita mesti bantu supaya konsolidasi tentara ini kuat, tidak ada isu-isu yang merugikan TNI. Jangan ada isu yang memecah belah bangsa. Kalau tentara pecah negara ini menjadi berbahaya,” ucap Gus Fahrur.
Gus Fahrur menyampaikan, Connie Bakrie sebaiknya bekerja sama dengan TNI untuk memperkuat dan profesional dalam menjaga pertahanan dan keamanan Indonesia. Sebagai pengamat militer, Connie diyakini mampu membawa perubahan bagi TNI.
’’Semua orang pasti ada nilai positif dan negatifnya. Mari kita saling menguatkan, kita lihat titik persamaannya, jangan titik perbedaannya. Jadi kita saling menguatkan dan saling bantu,” jelasnya. Apa lagi, lanjut Gus Fahrur, Indonesia sudah memasuki tahun politik. Pada momentum ini, TNI harus mendapatkan dukungan dari semua kalangan untuk menjaga keamaan dan persatuan serta kesatuan bangsa.
’’Kita butuh keamanan dan kenyamanan. Makanya kita berharap jangan ada berita disharmoni, jangan ada narasi-narasi yang berpotensi memecah belah. Kita ingin semua ini rukun. Tentara ini kekuatan besar. Kita punya harapan besar kepada tentara,” tambahnya.
Oleh karena itu, Gus Fahrur berharap, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak harus menanggapi sumua kritik. Mereka harus fokus pada konsolidasi penguatan TNI. ’’Saya kira sebagai jenderal berpengaruh dan pengalaman, beliau-beliau itu pasti sudah mengukur mana yang harus ditanggapi mana yang tidak perlu ditanggpi,” tegas Gus Fahrur. (*)
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”