wargasipil.com – Pedagang beras mengungkapkan, ratusan ton beras selundupan impor masuk RI. Sementara, Indonesia baru saja mendapat pujian internasional karena mampu swasembada beras dan tidak impor selama 3 tahun berturut-turut.
Seorang pedagang yang ditemui CNBC Indonesia mengungkapkan, beras-beras impor ilegal itu dijual lebih murah di Indonesia.
“Bedanya jauh, murah. Ngga saya kasih tahu, ntar tahu untung saya. Yang jelas Rp 2 ribu/kg,” kata Bily, pedagang pasar beras Cipinang di Pasar Cipinang, Senin (3/10/2022).
Jumlah beras yang datang pun tidak sedikit, mencapai ratusan ton per hari. Bahkan kedatangan beras ini bisa berlangsung hampir setiap hari.
“Tiap hari masuk 500 ton pasti itu total kurang lebih kan ada yang koordinir, per pelabuhan, itu Batam aja,” kata Bily.
Jumlah beras itu untuk memenuhi kebutuhan di pulau Sumatera dan sekitarnya, kebanyakan berasal dari Vietnam.
Selain itu wilayah perbatasan seperti Kalimantan pun mendapatkan stoknya dari Malaysia. Adanya stok beras ini yang membuat harga cukup stabil.
“Kalau selundupan masih dibuka aman. Stok kurang makanya harga naik, kalau cukup ga naik harga. Kenaikan beras karena stok kurang,” ujar Bily.
Selain penyelundupan, dia mengungkapkan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh sejumlah pabrik. Meski tidak menyebut apa nama pabriknya, namun ia menyebut lokasinya
“Ada 2 pabrik saya tahu. Dia beli seenak udel dewe jual kalo dihitung-hitung rugi, tapi dia bukan beras aja, ada minyak dan lain-lain. Saya juga bingung mikir pabrik itu. (Tempatnya) di Jatim. Tapi berani gak diusut bener?” sebut Bily.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”