Warga Sipil – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan keberhasilan PT PAL Indonesia dalam memproduksi sejumlah kapal perang atau kapal perang RI (KRI) membuktikan kesungguhan anak bangsa dalam menjamin kedaulatan negara.
“Penguatan kemampuan matra laut dari segi penambahan alat utama sistem senjata atau alutsista maupun sumber daya manusia mutlak harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negara,” kata Prabowo saat memimpin delivery ceremony 5 unit kapal cepat rudal (KCR) 60 meter dalam bentuk sailing pass di Dermaga Madura Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Senin.
Sebelum resmi menjalani prosesi sailing pass, KCR 60 meter besutan PAL telah merampungkan pemasangan dan integrasi sistem persenjataan pada Kepal Perang Republik Indonesia (KRI) Halasan-630 pada awal tahun 2023.
Selain itu, PAL juga telah merampungkan pembangunan dan pemasangan persenjataan pada KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626, serta mengukuhkan komandan kapal pada 17 Mei 2023.
Kini, PAL telah resmi menyerahkan KCR 60 meter tersebut untuk bertugas menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Saat prosesi penyerahan, Menhan Prabowo, didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, serta para pejabat pemangku kepentingan, disuguhi dengan parade sailing pass secara berurutan oleh Kapal MCMV KRI Pulau Fani-731, KRI Pulau Fanildo-732, KRI Kapak-625, KRI Panah-626, KRI Halasan-630, KRI Tombak-629, KRI Sampari-628, dan KRI Golok-688.
“Dengan keberhasilan kapal-kapal buatan PT PAL ini tentu akan menjadi bukti bahwa kita sungguh-sungguh dalam menjamin kedaulatan bangsa dan negara,” ujar Menhan Prabowo.
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menyatakan dengan kepercayaan pemerintah, PT PAL Indonesia sebagai industri strategis pertahanan nasional turut mendukung visi Indonesia menjadi poros maritim dunia sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Karenanya penting bagi kita untuk dapat membangun kekuatan pertahanan maritim,” katanya.
Kaharuddin Djenod menekankan pentingnya potensi yang dimiliki di kawasan Asia Pasifik.
Menurutnya, kehadiran KRI Sampari-629 dan KRI Tombak-628 telah memperkuat perannya di Koarmada II. Sedangkan KRI Halasan-630 bersama KRI Kerambit-627 yang saat ini sedang mengikuti latihan gabungan, selanjutnya bertugas mengamankan perairan utara Indonesia bersama Koarmada I.
Selain itu KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 yang telah dilengkapi persenjataan siap melindungi perairan Indonesia timur dari ancaman.
“Kapal perang tersebut mulai desain, produksi dan pengintegrasian sistem persenjataannya dilakukan secara mandiri oleh bangsa Indonesia. Saya harap dapat berperan optimal dalam meredam potensi ancaman stabilitas dan perdamaian di tingkat kawasan,” ucapnya.