Laporan Polisi Soal Rocky Gerung Kian Bertambah, Awalnya 13, Kemudian 20, Kini 25

Laporan Polisi Soal Rocky Gerung Kian Bertambah, Awalnya 13, Kemudian 20, Kini 25

Laporan Polisi Soal Rocky Gerung Kian Bertambah, Awalnya 13, Kemudian 20, Kini 25

Warga Sipil – Laporan mengenai dugaan penyebaran berita bohong dan penghinaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh pengamat politik Rocky Gerung kian bertambah.

Sebelumnya, polisi menyebutkan ada 13 laporan, kemudian berubah manjadi 20 laporan, dan kini menjadi 25 laporan.

25 LP (laporan polisi) yang diterima Polri dalam masalah ini secara rinci disebutkannya masing-masing ada di Bareskrim Polri sebanyak 2 laporan, Polda Kalimantan Timur 11 Laporan, Polda Metro Jaya 4 laporan, Polda Kalimantan Tengah 3 laporan, Polda Sumatera Utara 3 laporan dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta 2 laporan.

ADVERTISEMENT

Ke-25 laporan tersebut resmi ditarik oleh Bareskrim Polri. “Semua LP ditarik ke Mabes karena obyek perkara dan terlapor semua sama. Dalam proses 15 LP sudah diterima Pidum,” ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dalam keterangannya.

Djuhandhani menuturkan proses penanganan laporan sudah berjalan di Dittipidum maupun di wilayah yang saling terlibat dan berkoordinasi satu sama lain dengan penyidik wilayah.

Setelah dilaporkan oleh sejumlah pihak, pengamat politik Rocky Gerung meminta maaf karena ucapannya yang diduga menghina Presiden Jokowi telah menimbulkan perselisihan.

Meski begitu, Rocky Gerung mengatakan dirinya tidak meminta maaf kepada PDIP atau relawan Jokowi, melainkan pada masyarakat.

Rocky Gerung menjelaskan bahwa permintaan maaf itu disampaikan, karena perselisihan terkait apa yang disampaikannya kepada Jokowi. Kata-kata yang dinilai menghina itu pun berakhir dengan laporan polisi.

“Saya minta maaf karena saya memang menyebabkan perselisihan itu berlangsung, bukan saya minta maaf pada PDIP atau minta maaf kepada relawan. Itu soal lain,” kata Rocky Gerung menambahkan,” katanya, saat konferensi pers pada Jumat, 4 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan tak akan pernah berhenti menjadi pengkritik. “Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya. Jadi sekali lagi, saya anggap aja bahwa, oke selesaikan saja kasus ini,” tutur Rocky.

Setelah viralnya ucapan kurang pantas Rocky Gerung pada Jokowi, akademisi itu mengaku mendapatkan hinaan, makian, dan bahkan tuduhan sebagai antek asing.

“WA grup saja dimaki-maki, kalau itu biasa, saya anggap biasa, kadang kala itu akun abal-abal, ‘udah liat Rock, gua gorok lu’ sampai seperti itu, gimana coba? Padahal saya sendirian, saya nggak punya partai politik, dituduh antek asing segala macam, asing dari mana?” kata dia.

Rocky pun menerima semua amarah masyarakat tersebut. Lantas ia kembali meminta maaf. “Saya terima kemarahan itu, saya minta maaf karena saya buat kalian itu marah. Tetapi, sebagai orang yang bertahun-tahun berupaya menghidupkan demokrasi saya mesti terangkan, jadi mohon dimengerti,” katanya.***