Warga Sipil – IKN dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dalam pembangunan tersebut luas area darat yang dimiliki yaitu sekira 256.142 hektare.
Sementara itu, wilayah perairan laut seluas kurang lebih 68.189 hektare. Wilayah darat IKN nantinya akan terbagi menjadi dua kawasan.
Kawasan pertama yaitu kawasan IKN dengan luas kurang lebih 56.180 hektare yang akan menjadi kawasan inti atau pusat ibu kota. Kedua, pembangunan kawasan pengembangan seluas kurang lebih 199.962 hektar.
ADVERTISEMENT
“Di dunia ini sekarang proyek terbesar yang ada itu hanya satu di Indonesia, namanya Ibu Kota Nusantara. Pemerintah berani membuka sentra-ekonomi baru dengan membangun IKN di Pulau Kalimantan,” kata Jokowi .
Jokowi mengungkapkan jumlah lahan yang bisa dibeli. Disebutkan oleh Kepala Negara itu, jumlah lahan tersebut dapat dimiliki dengan dibeli, bukan tanpa biaya.
“Sebanyak 34.000 hektare lahan sudah bisa dibeli. Enggak ada gratisan di sana. Harganya berapa? Tanya ke pak Kepala Otorita IKN . Ini peluang,” ujar Jokowi .
Dalam membangun IKN , pemerintah tidak lepas dari kritikan. Sejumlah pengamat politik menyayangkan kebijakan Jokowi yang membangun ibu kota baru Indonesia itu.
Hal tersebut pasalnya memiliki dari APBN yang dimiliki Indonesia. Selain itu, utang-utang saat ini yang menumpuk.
Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung juga menjadi salah satu alasan pengamat politik mengkritik pembangunan IKN . Selain itu, alasan yang diberikan pemerintah dalam memindahkan ibu kota Indonesia.
Pada beberapa waktu yang lalu, pemerintah beralasan jika pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur karena kondisi di Jakarta yang macet, banjir, dan mulai kesulitan air bersih. Namun, kondisi di Penajam Paser Utara pun sempat menunjukkan adanya banjir yang tidak kunjung surut.
Banjir tersebut terjadi kurang lebih selama satu pekan. Selain itu, berdasarkan penelitian pada beberapa waktu yang lalu, air bersih sulit ditemukan di IKN .***