WargaSipil.com – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai bergerak lagi. Koalisi antara Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berencana kembali menggelar pertemuan untuk membahas kelanjutan kerja sama politik.
Dua pemimpin parpol, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono, memamerkan pertemuan pada Rabu (5/10) malam. Melalui akun Instagram-nya, Airlangga mengatakan, sembari menikmati kopi dan makan malam, dirinya dan Mardiono berdiskusi tentang agenda-agenda sosial-politik kebangsaan ke depan. ”Termasuk mengawal program-program nasional Presiden Joko Widodo hingga 2024,” ujarnya.
Lantas, detail apa saja yang dibicarakan keduanya? Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono memilih tak banyak berkomentar. Menurut dia, akan lebih baik setelah tiga ketua umum KIB bertemu. ”Ya, nanti setelah tiga Ketum bertemu, baru ada penjelasan resmi,” kata anggota Komisi I DPR itu kemarin (6/10).
Rencananya, dalam waktu dekat, PPP menjadi tuan rumah pertemuan KIB di Semarang, Jawa Tengah. Dalam pertemuan itu, tiga ketua umum partai akan membahas persiapan pilpres secara serius.
Terpisah, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan, posisi Mardiono sebagai koordinator KIB dari PPP mungkin diganti. Sebab, koordinator mempunyai tugas untuk mengatur secara teknis langkah koalisi. Tugas teknis itu tidak berlaku bagi Mardiono yang sekarang menjabat Plt Ketum PPP.
Menurut Awiek, sapaannya, Mardiono akan lebih berfokus pada tugas sebagai pimpinan partai. ”Sedangkan yang mengatur secara teknis terkait KIB di PPP akan dilimpahkan pada kader lain,” terangnya. Namun, dia tidak menyebut siapa kader yang akan diberi tugas tersebut.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”