WargaSipil.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir di kegiatan Tradisi Keceran dalam rangka memperingati Milad ke-70 Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) di Senayan, Sabtu (8/10) malam. Tradisi Keceran perguruan pencak silat dari Banten itu diselenggarakan rutin tiap tahunnya saat momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada tahun ini, tradisi seni dan budaya tersebut berhasil rekor Indonesia dan dunia.
“Hari ini TTKKDH melaksanakan kegiatan dalam rangka milad yang ke-70 dengan salah satu rangkaian acaranya melaksanakan tradisi Keceran. Dan Alhamdulilah tadi disampaikan bahwa dari kegiatan ini berhasil memecahkan rekor MURI,” kata Sigit usai menghadiri kegiatan tersebut.
Sigit yang merupakan Ketua Dewan Pembina Kesti TTKKDH menekankan, seni dan budaya yang ditampilkan berupa pencak silat hingga debus merupakan salah satu aset bangsa yang harus terus dijaga, dipertahankan dan juga dikembangkan.
“Tentunya ini menjadi aset bangsa bidang kesenian, budaya yang harus terus dikembangkan. Saya selaku dewan pembina mendukung untuk terus mengembangkan seni pencak silat, budaya, debus di Banten,” ujar Sigit.
Mantan Kapolda Banten ini berharap, kesenian dan kebudayaan lokal ini dapat mengepakan sayapnya. Sehingga tidak hanya dikenal di dalam negeri namun juga di seluruh dunia.
Dengan dikenalnya kesenian dan kebudayaan lokal, kata Sigit, hal itu akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk melakukan kunjungan ke Indonesia. Kesenian juga bisa membuat wisataan untuk mengenal lebih dekat salah satu aset yang dimiliki Bangsa Indonesia.
“Bagaimana kemudian ini bisa dikenal di nasional bahkan internasional. Sehingga kebudayaan ini menjadi bagian seni dan budaya yang bisa kita tunjukkan ke dunia internasional, dan menjadi salah satu daya tarik untuk kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional,” ucap mantan Kabareskrim Polri tersebut.
Terkait dengan seni dan budaya, Sigit mengutip pernyataan Presiden Jokowi, yakni: Menjaga adat dan tradisi merupakan hal penting untuk dilakukan karena Indonesia merupakan negara besar. Keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia merupakan sebuah kekuatan bangsa. Inilah kebinekaan negara kita yang terus harus kita rawat dan kita jaga sebagai sebuah kekuatan. Perbedaan itu bukan memecah, tapi mempersatukan.
Lebih dalam, Sigit juga menyatakan bahwa pelestarian seni dan budaya dapat melahirkan atau mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang akan membawa Indonesia Emas pada 2045.
“Di sisi lain, harapan kita dengan mengikuti seni pencak silat dan budaya TTKKDH diharapkan bisa terbangun dan terwujud karakter-karakter SDM unggul, sebagaimana semuanya mengikuti apa yang diajarkan di dalam di TTKKDH,” tutur Sigit.
“Ini harus terus dikembangkan mudah-mudahan budaya Banten bisa menjadi budaya nasional dan dikenal sampai di dunia internasional,” tambah Sigit.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”