WargaSipil.com – Kementerian Kesehatan mengupayakan normalisasi stok vaksin Meningitis Meningokokus (MM) bagi pelaku perjalanan termasuk calon jamaah haji dan umrah. Vaksin MM merupakan syarat wajib bagi pelaku perjalanan ke Arab Saudi. Jumlah dosisnya pun ditambah.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menegaskan normalisasi stok vaksin meningitis akan berlangsung setidaknya hingga Januari 2023. Salah satu produsen vaksin MM yang telah memperoleh izin edar dari BPOM saat ini tidak bisa melanjutkan produksi untuk kelompok vaksin ACM135 Meningococcal Polysaccharide karena sedang dalam proses pemenuhan upgrade CAPA prekualifikasi WHO. “Sehingga produksi vaksin dari produsen vaksin tersebut tidak dapat dipenuhi,” ujar Maxi dalam keterangan resmi Kemenkes, Kamis (29/9).
Upaya pemenuhan yang dilakukan mulai dari identifikasi kondisi stok vaksi di seluruh Indonesia, baik yang ada di Dinas Kesehatan maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan. Selain itu telah dilakukan relokasi tersebut ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang tingkat layanan vaksinasinya cukup banyak sasarannya.
“Kemenkes melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Agama dan Asosiasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk menyampaikan tentang pentingnya pelaksanaan vaksinasi MM dan kondisi terkini tentang layanan vaksinasi swasta,” jelas Maxi.
Pelayanan vaksinasi diprioritaskan pelayanan bagi jamaah yang waktu berangkatnya sudah dekat agar jamaah mendapatkan waktu yang cukup untuk pembentukan antibodi. Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan PT Biofarma dan BPOM untuk memenuhi kebutuhan vaksin MM.
Dari hasil koordinasi yang dilakukan telah diperoleh tambahan vaksin sebanyak 225 ribu dosis vaksin MM dari PT Biofarma. Secara rinci, sebanyak 150 ribu dosis vaksin diperuntukkan untuk pemenuhan pemerintah telah tiba di Indonesia, sedangkan sisanya 75 ribu dosis untuk pemenuhan swasta.
’’Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan vaksin MM sudah bisa terdistribusi ke fasilitas layanan paling lambat minggu pertama bulan Oktober 2022 agar pelaksanaan layanan vaksinasi MM bagi jemaah umrah dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi kembali keterbatasan stok vaksin di tempat layanan vaksinasi MM,” kata Maxi.
Vaksin MM merupakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit meningitis yang diperlukan bagi pelaku perjalanan termasuk calon jamaah haji dan umrah. Vaksinasi MM tertera dalam dokumen penerbitan sertifikat vaksin internasional sesuai dengan Permenkes nomor 23 tahun 2018. (*)
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”