Ipda Nining Menolong Empat Perempuan Bermodal Minyak Kayu Putih

Ipda Nining Menolong Empat Perempuan Bermodal Minyak Kayu Putih

WargaSipil.com – Gas air mata ditembakkan. Mata Ipda Nining Husumawati dengan segera terasa perih. Kepala SPKT (sentra pelayanan kepolisian terpadu) Polres Malang, Jawa Timur, itu berlari ke toilet tribun VIP Stadion Kanjuruhan untuk mencuci muka.

”Waktu kembali ke tribun, kondisinya mencekam,” kenangnya kepada Jawa Pos kemarin.

Beberapa penonton berebut berlari ke luar stadion yang berada di Kabupaten Malang tersebut. Bahkan, ada perempuan setengah baya yang harus dibopong karena tidak sadar.

Nining yang pada Sabtu (1/10) malam lalu menjadi bagian tim pengamanan laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya spontan membantunya mencarikan tempat. Dia membawanya ke ruang Dispora Malang yang tembus dengan tribun VIP. ”Balik ke tribun setelah itu, ternyata masih ada yang dibopong lagi sama penonton lain,” ungkapnya.

Empat kali dia terlibat evakuasi serupa. Kondisi korban yang semuanya perempuan disebut parah. ”Usia 30–40 tahunan,” sambungnya.

Mata mereka terpejam. Giginya terkunci sehingga mulutnya tidak bisa dibuka. Kakinya kaku. Tangannya mengepal kencang. Tubuhnya terasa dingin. ”Yang membopong itu temannya. Mereka panik sekali,” jelasnya.

Nining spontan meminta bantuan medis melalui handie-talkie. Tetapi, permintaannya bertepuk sebelah tangan. Suara di seberang menyebut petugas medis terjebak kerumunan penonton di lapangan. Dia dan personel lain akhirnya hanya bisa memberikan pertolongan seadanya.

Empat perempuan yang pingsan itu diberi minyak kayu putih. Di hidung dan bagian tubuhnya yang tidak tertutup pakaian. ”Ya, sambil berdoa saja,” katanya.

Di tengah kegentingan itu, Nining mendapat informasi seorang penonton meninggal di tribun barat. Hatinya tersentak. Terlebih, tidak lama berselang datang informasi lain. Rekannya sesama polisi juga meninggal. ”Bingung dan sedih jadi satu,” tuturnya.

Dia merasa lebih baik ketika satu per satu korban pingsan yang ditolongnya siuman meski merasa lemas. Nining baru menyadari peristiwa itu memakan banyak korban saat mengintip kaca jendela di ruangannya. Dadanya seketika terasa sesak. Meskipun di sisi lain, dia turut membantu menyelamatkan empat nyawa.

Tangkapan layar tragedi Kanjuruhan, Malang. (FOTO: Rafika Yahya/WargaSipil.com)

—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”