wargasipil.com – Indonesia Port Car Corporation(IPCC) atau PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Tanjung Priok terus memberikan kemudahan pengiriman bagi produsen kendaraan untuk mengantisipasi tantangan ekonomi ke depan yang kian ketat.
“Kita punya strategi untuk memudahkan‘car makers’, yakni integrasi, ekspansi dan digitalisasi,” kata Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Rio TN Lasse dalam keterangan, Jumat.
Rio mengatakan, sebagai anak usaha Pelindo, IKT ingin menjadi bagian dalam mewujudkan ekosistem kendaraan agar kian efisien dalam pengiriman dalam dan luar negeri.
Terkait hal itu, peran IKT yang saat ini sebagai operator terminal kendaraan dan penyedia layanan bongkar-muat kendaraanakan terus ditingkatkan dengan menyediakan layanan pengiriman kendaraan ke seluruh wilayah Indonesia.
Termasuk dalam hal ini menyediakan layanan digital untuk memudahkan produsen kendaraan memonitor produknya sejak pengiriman dari pabrik, bongkar muat hingga sampai ke tujuan.
Menghadapi tantangan global, Rio melihat sektor pertambangan dan perkebunan masih menjadi pendorong ekonomi di Indonesia sehingga ekspedisi alat-alat berat menjadi salah satu kegiatan ke depan.
Terkait mobil, Rio mengatakan, sektor ini pulih dengan cepat, terlihat dari data tahun 2021 angkanya mendekati sebelum pandemi yang rata-rata di atas 1,2 juta unit, yakni mencapai 1,122 juta unit.
Lantas tahun 2022 di tengah krisis ekonomi global, sektor otomotif masih mampu unjuk gigi. Berdasarkan data sampai Juli 2022 produksi otomotif nasional mencapai 781 ribu unit atau lebih tinggi dibandingkan Juli 2021 sebanyak 589 ribu unit.
Ekspor mobil melalui IPCC Tanjung Priok juga mampu pulih dengan cepat. Kalau sebelum pandemi tahun 2019 angka ekspor mobil rakitan (completly knocked down/CKD) dan utuhan (completly built up/ CBU) masing-masing 332 ribu dan 551 ribu unit. Lantas untuk 2021 kembali pulih masing-masing jadi 295 ribu dan 92 ribu unit.
Sedangkan di saat krisis global, ekspor CKD dan CBU juga tetap mengalami kenaikan. Terlihat dari data Januari-Juli 2021 dengan Januari-Juli 2022, yakni dari 62 ribu dan 61 ribu unit menjadi 166 ribu dan 242 ribu unit.
Negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia seperti Saudi Arabia, Afrika, Uni Emirat ArabArab dan Kuwait tidak mengenal pandemi dan krisis global. “Kondisi demikian membuat ekspor mobil bisa pulih dengan cepat,” kata dia.
Sosialisasi
Terkait tantangan ke depan, IKT juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mendapat masukan kegiatan rantai pasok di sektor kendaraan.
Pada Kamis (14/10) IKT melakukan bincang-bincang dengan 300 mahasiswa Binus Bekasi guna memberikan edukasi mengenai layanan kepelabuhanan untuk kendaraan.
Bahkan ke depan tidak tertutup kerja sama untuk kepentingan riset mendalami rantai pasok kendaraan yang lebih efisien.
Direktur Binus Kampus Bekasi Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE mengapresiasi paparan yang disampaikan jajaran manajemen untuk menyadarkan mahasiswa bahwa layanan kepelabuhanan saat ini sangat modern.
“Sudah tidak ada kesan kumuh dan banyak preman kalau saya mendengar paparan dari Pak Rio,” kata Gatot.
Soal jasa rantai pasok ini, kata dia, juga masuk dalam mata kuliah di Binus termasuk mengembangkan ekosistem bisnis di bidang layanan kepelabuhanan.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website antaranews.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”