WargaSipil.com – Sebanyak 130 supporter laga pertandingan Arema-Persebaya tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10). Salah satu pemicunya adalah semprotan gas air mata yang membuat supporter sulit keluar dari stadion dan terinjak-injak. Sebetulnya apa kandungan gas air mata?
Laporan Britannica, gas air mata disebut juga lakrimator. Merupakan salah satu dari sekelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata, menyebabkan sensasi menyengat dan air mata. Gas air mata juga dapat mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan batuk, tersedak, dan kelemahan umum.
Dampak Gas Air Mata
Gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I dalam perang kimia. Akan tetapi karena efeknya berlangsung singkat dan jarang melumpuhkan, gas air mata mulai digunakan oleh lembaga penegak hukum sebagai sarana untuk membubarkan massa, melumpuhkan perusuh, dan mengusir tersangka bersenjata tanpa penggunaan kekuatan mematikan.
Zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata adalah senyawa halogen organik sintetis. Gas ini berbentuk cairan atau padatan yang dapat terdispersi halus di udara melalui penggunaan semprotan, generator kabut, atau granat dan cangkang.
Dua gas air mata yang paling umum digunakan adalah chloroacetophenone, atau CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau CS. CN adalah komponen utama dari agen aerosol Mace dan banyak digunakan dalam pengendalian kerusuhan. Ini mempengaruhi terutama mata.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”