Warga Sipil – Imam masjid di India bernama Maulana Saad (26) menjadi korban pembunuhan oleh beberapa umat Hindu sayap kanan dan Partai Bharatiya Janata (BJP) dalam penyerangan yang dilakukan pada Selasa, 1 Agustus 2023. BJP merupakan partai yang berkuasa di India . Sebelum melakukan penyerangan, mereka membakar Masjid Jama, New Delhi.
Ustaz Hilmi Firdausi mengutuk keras kejahatan ini. Ia berharap Pemerintah India dapat mengambil tindakan untuk melindungi umat muslim di negara tersebut yang kerap diteror, diserang, dan diintimidasi.
“Saya mengutuk keras pembakaran masjid dan pembunuhan Imam di India . Semoga pemerintah India di bawah pimpinan PM @narendramodi segera mengambil tindakan untuk melindungi ummat Islam India yang kerap kali mendapatkan teror, serangan, dan intimidasi,” tulisnya dalam unggahan Threads.
ADVERTISEMENT
Tulisan tersebut diunggah Hilmi Firdausi pada Jumat, 4 Agustus 2023. Hari Jumat yang merupakan rajanya hari bagi umat Islam, dia mengajak untuk mendoakan umat muslim di India .
“Di hari yg mulia ini, saya mengajak sahabat2 semua mendoakan khusus utk saudara2 kita muslim di India agar selalu dalam penjagaan Allah SWT. Lahumul faatihah….” ujarnya.
Penyerangan tersebut dimulai dengan demo penolakan pelaksanaan sholat Jumat di wilayah tersebut. Usai membakar masjid, mereka menyerang umat muslim yang berusaha mempertahankan tempat ibadah.
Akibat penyerangan ini, satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Oknum Hindu dan Partai BJP juga membakar toko dan menghancurkan restoran yang sebagian besar pemiliknya adalah umat muslim.
“Sekira 50-60 orang melakukan penembakan dan pembakaran di Anjum pada Selasa dini hari, yang menyebabkan kematian satu orang dan melukai lainnya,” kata Wakil Komisaris Polisi, Nitish Aggarwal.
Polisi telah mengidentifikasi beberapa tersangka dan akan segera mengambil tindakan.
“Kami telah mengidentifikasi beberapa tersangka dan tindakan akan segera diambil,” ucapnya.
Ketua Menteri Haryana Manohar Lal Khattar mengutuk kejahatan tersebut dan meminta masyarakat untuk tetap tenang.
“Yang bersalah tidak akan dibebaskan dengan biaya berapa pun, tindakan tegas akan diambil terhadap mereka,” ujarnya.***