Heboh Makanan Ospek di UII Bikin Maba Diare Berjemaah: Ayam Basi, Ulat di Sayur, hingga Salak Busuk

Heboh Makanan Ospek di UII Bikin Maba Diare Berjemaah: Ayam Basi, Ulat di Sayur, hingga Salak Busuk

Heboh Makanan Ospek di UII Bikin Maba Diare Berjemaah: Ayam Basi, Ulat di Sayur, hingga Salak Busuk

Warga Sipil – Universitas Islam Indonesia ( UII ), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ramai diperbincangkan karena acara ospeknya yang dinilai berantakan. Pasalnya, mahasiswa baru (maba) mengeluhkan diare akibat makanan yang tak layak.

Beberapa potret konsumsi yang mereka terima pun dibagikan di media sosial, salah satunya oleh akun @merapi_uncover. Mereka menuturkan bahwa akibat konsumsi yang ‘tidak manusiawi’ itu, banyak mahasiswa yang mengalami diare .

“Tolong di-blow up ini makanan ospek di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta enggak manusiawi, Maba diare berjemaah,” tutur keterangan unggahan, Sabtu 12 Agustus 2023.

Dalam foto pertama, mahasiswa menunjukkan tumis kacang panjang yang dimakannya, terlihat ulat berukuran setengah dari potongan kacang panjang berwarna kuning menempel di makanannya. Selain itu, ada juga potret ayam yang diduga basi dan mengeluarkan bau tak sedap.

Ada juga maba yang menunjukkan foto salak busuk yang diterimanya dari konsumsi tersebut. Sedangkan maba lain mengeluhkan kondisi serabi yang gosong.

“Permisi kak, mau curhat aja sih itu konsumsi waktu pesta day 1 ayamnya pucet bau banget, tapi karena laper tak makan aja,” kata seorang maba melalui DM.

“Terus konsumsi hari kedua yang agernya bener-bener benyek. Temen jemaahku juga sepakat emang agernya aneh,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, ada juga laporan keterlambatan pemberian makan siang yang dipermasalahkan maba pada pelaksanaan ospek hari pertama. Bahkan yang lebih parah, tidak sedikit maba mengeluhkan diare usai mengonsumsi makanan yang diberikan panitia ospek.

“FYI, hari ini banyak maba yang sakit diare tuh,” ucap seorang maba melalui DM.

“Plis aku juga diaere, 3x bolak balik kamar mandi,” ujar maba lainnya.

Bahkan, ada mahasiswa baru yang mengeluhkan harus bolak-balik ke kamar mandi akibat diare . Dia juga mengeluhkan bagaimana kualitas makanan yang diterimanya dan teman-teman bermasalah.

“Cung yang diare hari ini berak 8x,” katanya.

“kasian kali dek,” ucap pemilik akun membalas.

“Makan siang tadi juga sebenernya agak trust issues sama yang day 1 tapi untungnya buat day 2 enak gak terlalu mengecewakan, cuma untuk snack nya temenku risol gak ada isinya cuma kulitnya doang,” tutur maba itu menambahkan.

Setelah pelaksanaan ospeknya menuai banyak kritikan, UII kemudian buka suara. Mereka memberikan pernyataan mengenai pelaksanaan ospek bernama Pesona Ta’aruf (Pesta) 2023 itu.

“Universitas Islam Indonesia ( UII ) menyesalkan terjadinya keterlambatan pengiriman konsumsi makan siang di hari pertama (10 Agustus) serta ditemukannya 20 boks makanan tidak layak di hari kedua (11 Agustus) dan hari ketiga (12 Agustus) dalam pelaksanaan kegiatan orientasi mahasiswa baru UII Pesona Ta’aruf (PESTA) 2023 yang diikuti oleh sekitar 4.300 mahasiswa baru ,” tutur Direktur Pembinaan kemahasiswaan, Beni Suranto dalam pernyataan tertulis pada Sabtu 12 Agustus 2023.

“Hasil penelusuran fakta sementara, masalah terjadi akibat kelalaian dua vendor penyedia makanan dan kedua vendor tersebut telah mengakui kesalahan yang dilakukan,” katanya menambahkan.

Setelah menelusuri permasalahan yang terjadi, UII pun membuka kanal pengaduan untuk mendata dengan rinci dan akurat cacah mahasiswa yang terdampak akibat masalah tersebut. Mereka akan menanggung biaya pengobatan untuk mahasiswa baru yang kesehatannya terdampak.

” UII akan melanjutkan penelusuran masalah ini dengan membentuk Tim Penelusuran Fakta. Dalam hal ditemukan pelanggaran di lingkungan internal oleh mahasiswa, tenaga kependidikan, atau dosen, UII akan menindak tegas sesuai dengan peraturan disiplin dan kode etik yang berlaku,” ujar Beni Suranto.

UII juga mengimbau publik dapat menghentikan spekulasi sebelum terdapat kejelasan atas hasil penelusuran fakta lebih lanjut. Mereka menyatakan, akan senantiasa menyampaikan perkembangan hasil penelusuran fakta kepada publik.***