WargaSipil.com – Kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Pulau Nias, Sumatera Utara, kali ini sangat istimewa. Sebab, Ganjar berkesempatan belajar banyak hal tentang sejarah Nias. Bahkan, dia mendapat hadiah alat musik tradisional Tutuhao dan buku tentang Nias.
Senin (26/9) pagi-pagi, Ganjar sudah siap berolahraga. Ganjar memilih rute olahraga ke tempat-tempat bersejarah di Pulau Nias. Sambil menyapa warga setempat, Ganjar menuju Menara Menara Mensu, rumah adat, serta Museum Nias di Gunung Sitoli.
Di Museum Nias, Ganjar berkeliling melihat koleksi tentang masyarakat Nias. Ada sejumlah artefak sejarah Nias, mulai dari patung, tawo batu, rumah adat, baju perang dan sisa tsunami.
Ganjar pun sempat mencoba alat musik tradisional Tutuhao. Tak disangka, Direktur Museum Nias Nata’alui Duha malah memberikan alat musik tradisional dari bambu itu kepada Ganjar.
“Alat musik yang sangat menarik. Entah kenapa mereka membuat karya yang cukup bagus ini, Tutuhao. Jadi, alat musik pukul yang ternyata menghasilkan tiga suara. Ada suara gong, gendang, canang. ternyata ini dari bambu,” ujar Ganjar.
Melihat Tutuhao, membuat Ganjar semakin kagum dan bangga dengan nenek moyang masyarakat Nias. Sebab, sejak zaman dulu telah menciptakan alat musik yang begitu indah.
“Rupanya nenek moyang kita, khususnya yang di Nias itu punya sains of art yang sangat tinggi terutama dalam seni musik,” paparnya.
Saat ngobrol asyik tentang sejarah Nias, lagi-lagi Ganjar mendapat kejutan. Orang nomor satu di Jateng itu diberi hadiah buku yang mengulas sejarah Nias. Buku itu ditulis oleh pendiri museum.
“Ini dapat satu buku lagi tentang asal usul masyarakat Nias. Yang menulis seorang pastur dan sekaligus pendiri museum. Ternyata bisa menceritakan banyak hal tentang Nias,” papar dia.
Masih mengelilingi museum, Ganjar juga melihat penginapan berdesain rumah adat setempat. Ganjar pun kian kagum karena penginapan yang tergolong unik itu bisa dipakai wisatawan dari mana pun.
Melihat berbagai keindahan dan sejarahnya, Ganjar pun tak ragu-ragu untuk merekomendasikan siapa saja agar berwisata ke Nias.
“Di rumah adat yang jadi guest house ini semua orang bisa nginep, itu keren banget. Kita bisa belajar konstruksinya, kenyamanannya, termasuk keamanannya. Tadi saya tanya kenapa di bawah dikasih batu ternyata buat keseimbangan bangunan. Bayangkan ilmu arsitektur kita tidak kalah. Jadi, jangan ragu-ragu, yuks wisata ke Nias,” tandas Ganjar. (bay/ria)
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”