Warga Sipil – Aksi perundungan yang dilakukan dua siswa di Aceh viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat mereka menghajar temannya di dalam kelas.
Video berdurasi 31 detik itu dibagikan oleh akun Twitter @ Aceh pada Selasa, 8 Agustus 2023. Terlihat, korban dihajar secara bergantian oleh dua siswa .
Mengenakan seragam pramuka, siswa pertama melayangkan pukulan bertubi-tubi kepada korban. Sedangkan siswa lainnya memegangi korban dengan melakukan headlock.
ADVERTISEMENT
Begitu korban tersungkur, siswa kedua yang memeganginya kemudian melayangkan pukulan. Korban dipukuli habis-habisan, hingga akhirnya tersudut di pojok kelas.
Begitu pukulan berhenti dilayangkan, dia pun terlihat berjalan menjauh sambil mengelap sudut bibirnya. Sedangkan siswa lain di dalam kelas hanya berdiri menyaksikan pemukulan tersebut.
“Pemukulan terhadap siswa oleh 2 rekan siswa sekolah secara brutal di ruang kelas SMAN 1 Sakti Pidie pada 5 Agustus saat jam istirahat. Pelaku harus diproses hukum, dan keluarga harus bertanggung jawab. Tidak boleh terulang di Aceh ! Apa aturannya @disdikacehprov @humasaceh?” kata keterangan dalam unggahan akun Twitter @ Aceh .
Kepala sekolah SMAN 1 kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, Muslem menjelaskan bahwa kisruh tiga orang siswanya terjadi pada Sabtu, 5 Agustus 2023 pada saat jam istirahat. Pada saat itu, semua guru tengah berada di ruang dewan guru yang lumayan jauh dari lokasi kejadian. Oleh karena itu, tidak ada satu guru pun yang mengetahui kejadian tersebut.
Kemudian begitu jam belajar kembali dilaksanakan, semua Guru dan siswa masuk ke ruang kelas masing-masing. Pada saat itu, tidak ada satupun dari siswa yang menceritakan adanya perkelahian di dalam kelas.
Siswa yang menjadi korban pemukulan pun tidak menceritakan hal yang dialaminya. Muslem mengatakan, baru mengetahui kejadian tersebut pada malam harinya dari video yang dikirim oleh seorang guru lewat pesan WhatsApp.
Akan tetapi, karena esoknya hari Minggu dan aktivitas di sekolah libur, kasus tersebut baru ditangani pada Senin, 7 Agustus 2023. Muslem melihat ketiga siswa hadir di sekolah, dan dipanggil untuk dimintai keterangan mengenai video pemukulan tersebut.
Tiba-tiba, datang orangtua korban yang mencari siswa pelaku pemukul anaknya ke sekolah. Akibat suasana yang sedikit tegang, Muslem mengaku belum sempat meminta klarifikasi kepada ketiga siswa .
Bersamaan dengan itu, Polisi juga tiba di lokasi sekolah. Keluarga korban kemudian menanyakan kejadian yang menimpa anaknya, dan bersedia untuk mediasi setelah diberi penjelasan.
Menurut cerita Wali kelas, siswa yang melakukan pemukulan meminta kawannya yang lain untuk merekam. Rencananya, rekaman itu ingin diunggah di akun TikTok dan Facebook miliknya.
Siswa yang menjadi korban kebetulan mendatangi pelaku, dan sedang menunggu bersama temannya di dalam ruang kelas . Dia disebut telah sepakat merekam video, dan meminta teman-temannya agar tidak melapor kepada guru.
Oleh karena itu, para siswa yang terlihat berada di dalam kelas, memilih untuk bungkam. Mereka tidak berani bersuara mengenai perkelahian yang terjadi pada saat itu.
Muslem menjelaskan bahwa video tersebut direkam oleh siswa kelas XI selama jam istirahat. Awalnya, rekaman dimaksudkan sebagai konten yang akan dibagikan di grup kelas.
Menurutnya, video tersebut dilakukan oleh sesama teman kelas. Hubungan antara pelaku dan korban pun sebelumnya dianggap baik.
Muslem menuturkan bahwa setelah mediasi dengan pihak keluarga dan siswa terlibat, diketahui kejadian tersebut tidak sesuai dengan perkiraan korban. Pada saat ini, fokus utama adalah melakukan mediasi dengan wali korban dan pelaku, tanpa ada sanksi yang dijatuhkan pada siswa – siswa itu.
Polres Pidie akan mendalami insiden pengeroyokan di SMAN 1 Sakti , Kabupaten Pidie. Kapolres AKBP Imam Asfali mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman, meski pihak keluarga korban belum membuat laporan.
Dia mengatakan, korban perundungan di sekolah tersebut sudah diupayakan pendampingan. Polisi juga sudah meminta orangtua korban memeriksa kesehatan anaknya.
Pihak sekolah pun sudah melakukan upaya perdamaian. Namun, Polisi belum mengetahui hasilnya.***