Demi Piala Dunia U17, Pengelola JIS Studi Banding ke Bali

Demi Piala Dunia U17, Pengelola JIS Studi Banding ke Bali

Demi Piala Dunia U17, Pengelola JIS Studi Banding ke Bali

Warga SipilStudi banding tersebut untuk menambah kesiapan JIS dipakai menjelang Piala Dunia U17 2023.

“Kunjungan dari JakPro ini untuk melakukan studi banding melihat fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki Stadion Dipta,” ujar Ketua Panitia Lokal (LOC) Stadion Dipta I Ketut Suantika, di Bali , Senin, 7 Agustus 2023, dikutip dari Antara.

JIS sendiri merupakan salah satu stadion yang diusulkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 pada 10 November hingga 2 Desember mendatang. Kota Bandung, Solo, dan Surabaya turut diproyeksikan menjadi tuan rumah turnamen.

ADVERTISEMENT

Perwakilan JakPro Cecep Jamaludin yang memimpin perwakilan dari Jakarta dan meninjau fasilitas dan infrastruktur Stadion I Wayan Dipta.

JakPro berkeliling di kawasan tribun, ruang ganti pemain, rumput lapangan, dan infrastruktur lain selama berada di stadion yang memiliki kapasitas 18.000 tempat duduk tersebut.

Suantika menjelaskan kualitas rumput di Stadion Dipta mendapat penilaian 95 persen dari lembaga penelitian Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) Labosport pada akhir 2022.

Adapun Stadion I Wayan Dipta merupakan salah satu stadion yang bakal dipakai untuk gelaran Piala Dunia U-20. Namun, turnamen junior dunia itu batal digelar di Indonesia. Meski begitu, stadion tersebut tetap mewarisi standar FIFA.

JIS menjadi salah satu stadion yang disodorkan ke FIFA untuk menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U17 2023. FIFA sudah melakukan review awal terhadap stadion tersebut.

FIFA telah memberikan rekomendasi JIS perlu mendapat pembenahan. Rekomendasi FIFA tersebut disampaikan melalui sebuah surat yang ditandatangani FIFA Senior Pitch Manager Alan Ferguson.

Dalam surat tersebut, FIFA mencatat usulan perubahan lokasi dari Stadion GBK Jakarta menjadi JIS .

Baca Juga: Bendung Rentang Majalengka Kekurangan Air, Suplai ke Area Pertanian Terganggu

Mengacu pada hasil penilaian awal manajemen lapangan, FIFA mencatat saat ini permukaan lapangan JIS yang menggunakan sistem tipe karpet dengan pengisi 60 mm di bagian atas akan menyulitkan efektivitas akar mencapai bagian alas karpet.

Hal itu karena terhalang jarak 5 cm antara zona akar atas dan zona akar bawah yang membuat pertumbuhan akar menjadi tidak efektif.

Lapangan dengan jenis karpet seperti ini juga akan mempersulit proses perawatan dengan mekanisme tertentu. Hal ini telah menjadi masalah yang umum dengan beberapa jenis karpet yang tersedia di pasaran.

“Saya mengusulkan perubahan ini harus dilakukan secepat mungkin untuk mendapatkan pertumbuhan rumput yang maksimal menjelang turnamen diselenggarakan,” jelas Alan, dikutip dari laman resmi PSSI.***