WargaSipil.com – Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menjadi perhatian pemerintah. Selain penanganan medis, pemerintah memberikan santunan kepada keluarga korban.
Kemarin (3/10) Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi keluarga korban di beberapa kecamatan di Kota dan Kabupaten Malang. ”Sebagai pribadi, saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan Bapak-Ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan,” kata Muhadjir di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Santunan yang diberikan merupakan bentuk perhatian dan empati dari pemerintah. Kendati begitu, dia menegaskan bahwa santunan itu tidak ada harganya dibandingkan dengan kehilangan yang dirasakan pihak keluarga.
Santunan diberikan kepada 125 ahli waris yang terdata Kementerian Sosial (Kemensos). Masing-masing menerima Rp 15 juta dan paket sembako. Apabila dalam satu keluarga terdapat dua korban, ahli waris mendapat santunan sesuai dengan jumlah korban tersebut. ”Data ini terus bergerak sesuai perkembangan di lapangan,” jelas Risma.
Selain itu, dukungan layanan psikososial untuk korban luka dan keluarga korban meninggal diberikan melalui unit pelaksana teknis (UPT) milik Kemensos di seluruh Indonesia. Kemensos melalui SDM PKH juga mendata ahli waris yang memiliki komponen ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, lansia, maupun penyandang disabilitas untuk bisa dimasukkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai basis data penerima bantuan sosial ke depan.
Risma memastikan, ada penanganan khusus terhadap kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, bapak yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan dan masih memiliki anak yang sekolah. ”Tadi ada yang kuliah, tinggal beberapa semester, itu kami tangani khusus. Jadi, untuk yang seperti itu case-nya kami tangani khusus,” ungkapnya.
Senada, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Men PPPA) Bintang Puspayoga terus memantau perkembangan penanganan korban anak dan perempuan. ”Kami sudah ada pemantauan dan koordinasi dengan dinas pengampu perempuan dan anak,” tuturnya.
Di luar itu, sebagai tanda belasungkawa, Presiden Joko Widodo juga akan memberikan santunan kepada para korban. ”Meskipun tentu hilangnya nyawa setiap orang itu tidak bisa dinilai dengan uang berapa pun harganya,” ungkap Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD.
Santunan yang disiapkan presiden sebesar Rp 50 juta untuk setiap korban meninggal dunia. Dia memastikan, santunan tersebut secepatnya disalurkan kepada keluarga korban. ”Kami ndak akan terlalu birokratis. Nanti sespri saya telepon ke Jawa Timur minta daftar (korban),” jelas dia. Setelah itu, data dicocokkan untuk mengetahui nama lengkap dan alamat jelas.
Selain itu, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memperhatikan korban tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di rumah sakit. ”Presiden minta korban yang ada sekarang harus ditangani cepat,” tuturnya setelah rapat terbatas dengan presiden kemarin.
Menurut data yang diterimanya, ada 26 korban yang masih dirawat di rumah sakit di sekitar Malang.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”