wargasipil.com – Orgasme tidak hanya penting bagi pria . Pasalnya, wanita juga membutuhkan kepuasan seksual ketika bercinta di atas ranjang.
Tapi, survei mendapati temuan mengejutkan bahwa 1 dari 3 wanita pernah memalsukan orgasme saat berhubungan seksual dengan pasangannya.
Temuan tersebut terungkap dalam survei The Pleasure Gap Study 2022 yang digelar Durex bersama Toluna terhadap 535 responden di Indonesia.
Survei digelar lantaran Durex menemukan kesenjangan kepuasan seksual yang dialami banyak pasangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
“Durex meyakini bahwa good sex should be equal for everyone. Semua orang berhak atas pengalaman seksual yang sehat, terproteksi, dan menyenangkan.”
Demikian penjelasan yang disampaikan Marketing Director Reckitt Indonesia, Rahul Bibhuti, dalam pernyataan resminya, Sabtu (8/10/2022).
Jalannya survei
Dalam surveinya, Durex bersama Toluna menanyai ratusan responden yang aktif secara seksual dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Ratusan responden yang dijaring Durex dan Toluna berusia 18-34 tahun dengan perbandingan wanita sebanyak 293 orang dan pria 242 orang.
Sebanyak 387 responden mengaku telah menikah dan tinggal bersama. Dan, sebanyak 53 persen responden berasal dari Jabodetabek.
Sementara, 34 persen responden lainnya berasal dari daerah di Pulau Jawa, 9 persen dari Sumatra, dan sisanya dari Bali, Nusa Tenggara, dan wilayah lain.
Temuan yang menyatakan wanita pernah memalsukan orgasme diketahui pada bagian ketiga survei The Pleasure Gap Study 2022.
Survei tersebut dibagi menjadi 4 bagian yang terdiri dari Diskusi Aktivitas Seksual dengan Pasangan dan Pentingnya Foreplay dalam Aktivitas Seksual.
Kemudian, masih ada bagian Pengalaman Orgasme dan Penggunaan Kondom Sebagai Alat Kontrasepsi.
Pada bagian ketiga, Durex bersama Toluna menjelaskan bahwa 96 persen responden setuju bahwa kepuasan yang setara merupakan hal penting saat bercinta.
Sayangnya, sebanyak 148 responden atau sebesar 28 persen mengaku pernah memalsukan orgasme mereka.
Bahkan 20 responden yang 15 di antaranya adalah wanita mengaku pernah memalsukan orgasme mereka lebih dari 10 kali.
“Dari keseluruhan wanita yang disurvei, 1 dari 3 wanita (31% responden wanita) mengaku pernah memalsukan orgasme mereka,” tulis Durex dan Toluna dalam hasil surveinya.
Menariknya, Durex bersama Toluna mendapati temuan 498 responden atau sebanyak 93 persen ingin mengalami orgasme bersama dengan pasangan.
Tetapi, masih ada 184 responden atau sebesar 34 persen yang merasa merekalah yang lebih dulu orgasme dibandingkan pasangan.
Berkebalikan dengan hal itu, sebanyak 173 responden atau sebesar 32 persen merasa pasangan mereka yang harusnya orgasme lebih dulu.
“Hambatan terbesar responden dalam mencapai orgasme adalah kondisi kesehatan yang kurang baik, kurangnya rasa semangat, seks yang kurang memuaskan, dan distraksi lainnya,” tulis survei tersebut.
Kata ahli
Memalsukan orgasme ketika berhubungan seksual sama artinya dengan membohongi diri dan pasangan.
Padahal, orgasme yang merupakan puncak kepuasan seksual ketika pasangan bercinta membuat hubungan mereka semakin intim.
Melihat adanya kesenjangan kepuasan seksual ini, psikolog klinis Inez Kristanti, M.Psi mengatakan pasangan sebaiknya berdiskusi.
Obrolan mereka bisa diarahkan untuk membahas hubungan seksual yang sehat supaya muncul rasa saling menghargai, percaya, dan memahami.
“Hubungan seksual pun menjadi lebih berkualitas dan setara,” kata Inez dalam keterangan resmi Durex, Sabtu (8/10/2022).
“Yang memunculkan rasa puas, menurunkan level stres dan rasa cemas, sekaligus meningkatkan sexual confidence antara pasangan,” tambahnya.
Ia menambahkan, equal pleasure juga lebih mudah muncul apabila ada equal respect ketika pasangan berada di atas ranjang.
“Inilah yang membantu menjembatani kesenjangan kepuasan tersebut,” pungkas Inez.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”