Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku memperkuat standar MSC para mitra

Warga Sipil – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku memperkuat standar Marine Stewardship Council (MSC) mitranya untuk mewujudkan perikanan berkelanjutan di perairan daerah ini.

Kepala DKP Maluku Dr Erawan Asikin dalam taklimat media, di Bogor, Jawa Barat, Senin, menjelaskan penguatan standar MSC itu dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis.

DKP Maluku, kata dia, membuka akses bagi semua pihak dalam program perbaikan, tanpa pengecualian ukuran perikanan ataupun lokasinya.

“Salah satunya melalui program pengembangan kapasitas bagi pihak yang terjun langsung dalam perbaikan perikanan,” ujarnya pula.

Program pengembangan kapasitas ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Kegiatan Tahunan antara DKP Maluku dengan organisasi nirlaba internasional MSCIndonesia.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tingkat I dan Bimtek Rantai Pengawasan (Chain of Custody) berlangsung di Ambon pada Rabu, 9 Agustus 2023.

“Melalui bimbingan teknis ini, industri dan dinas perikanan mendapatkan pemahaman penting mengenai standar keberlanjutan perikanan serta koordinasi antar lembaga NGO yang bergerak di bidang yang sama,” kata Dr Erawan.

Kegiatan itu diikuti 40 peserta perwakilan dari DKP Provinsi Maluku, DKP Kabupaten Aru, DKP Kabupaten Buru, DKP Maluku Tenggara, DKP Kabupaten Maluku Tengah, NGO, akademisi dan industri. Termasuk di antaranya adalah akademisi Universitas Pattimura yang di sesi penutupan bimtek mempresentasikan hasil kajian rantai pasok perikanan kakap kerapu.

Ia menjelaskan, kegiatan itu juga menjadi tahapan dalam pengenalan program MSC, Standar Perikanan MSC, dan perangkat perbaikan perikanan.

Program MSC adalah program sertifikasi dan pelabelan makanan laut yang paling diakui di dunia, sehingga dengan menjadi bagian dari program ini dan menggunakan label MSC biru menunjukkan bahwa ikan dan makanan laut mereka berasal dari sumber yang berkelanjutan.

Secara global, MSC memberikan pengaruh bagi perikanan, di antaranya 19 persen perikanan tangkapan laut yang dinilai dan terkait dengan MSC. Kemudian 628 kegiatan perikanan terlibat dengan MSC dan 2,087 perbaikan dilakukan oleh perikanan bersertifikasi MSC hingga 31 Maret 2022.