RUPSLB Astra angkat mantan Ketua OJK jadi komisaris independen

Warga Sipil – PT Astra International Tbk (ASII) atau Astra dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin, memutuskan mengangkat Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Komisaris Independen perseroan.

Muliaman D. Hadad merupakan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) dan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

“Mengangkat Muliaman D. Hadad selaku Komisaris Independen perseroan, terhitung sejak ditutupnya rapat untuk masa jabatan, sebagaimana yang ditentukan oleh Anggaran Dasar perseroan,” ujar Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro.

Djony mengatakan, Muliaman akan menjabat hingga tahun 2026, yang mana berbeda dengan masa jabatan komisaris lainnya, diantaranya Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, John Raymond Witt, dan Stephen Patrick Gore.

Dia menjelaskan, untuk Bambang Brodjonegoro akan menjabat hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024, sedangkan, John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore akan menjabat hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025.

Adapun, saat ini susunan anggota dewan komisaris perseroan, diantaranya Presiden Komisaris Prijono Sugiarto, Komisaris Independen Sri Indrastuti Hadiputranto, Komisaris Independen Apinont Suchewaboripont, Komisaris Independen Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, serta Komisaris Independen Muliaman Darmansyah Hadad.

Kemudian, Komisaris Anthony John Liddell Nightingale, Komisaris Benjamin William Keswick, Komisaris John Raymond Witt, Komisaris Stephen Patrick Gore, serta Komisaris Benjamin Herrenden Birks.

“Terima kasih kepada dewan komisaris dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan penuh yang telah diberikan kepada Astra,” ujar Djony.

Sepanjang semester I-2023, Astra International membukakan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp17,44 triliun, atau menurun 3,98 persen year on year (yoy), dari sebelumnya sebesar Rp18,17 triliun pada semester I-2022.

Adapun, pendapatan bersih perseroan tercatat senilai Rp 162,39 triliun, atau tumbuh 13,01 persen (yoy), dari sebelumnya sebesar Rp 143,69 triliun pada periode yang sama tahun 2022.