Kewalahan Diserang Ukraina, Rusia Kini Diklaim Mulai Goyah, Invasi Vladimir Putin Gagal?

Kewalahan Diserang Ukraina, Rusia Kini Diklaim Mulai Goyah, Invasi Vladimir Putin Gagal?

TRIBUNWOW.COM – Menteri pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Rusia tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, hal ini dikarenakan negara-negara Barat telah menjanjikan 1,5 miliar euro (Rp 22,6 triliun) lebih untuk membantu meningkatkan militer Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Menurut Ben Wallace, invasi Presiden Rusia Vladimir Putin telah goyah dan mulai gagal.

Baca juga: China Tuduh AS Ingin Ciptakan Perang Dingin Jilid 2 Lewat Konflik Rusia-Ukraina

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis (11/8/2022), pada sebuah konferensi di Kopenhagen, 26 negara setuju untuk memberikan lebih banyak bantuan keuangan dan militer ke Ukraina.

Wallace mengatakan penting untuk memahami bahwa pertempuran dan hilangnya nyawa masih terjadi.

Ia juga menambahkan bahwa Rusia mulai gagal di banyak bidang.

“Invasi mereka telah terus-menerus dimodifikasi sejauh mereka benar-benar hanya fokus di bagian selatan dan timur, sangat jauh dari apa yang disebut operasi khusus tiga hari mereka,” kata Wallace.

“Presiden Putin bertaruh pada Agustus mendatang atau beberapa bulan ke depan, kita semua akan bosan dengan konflik ini, dan komunitas internasional akan mempedulikan hal yang berbeda. Nah, hari ini adalah bukti sebaliknya.”

Kewalahan Diserang Ukraina, Rusia Kini Diklaim Mulai Goyah, Invasi Vladimir Putin Gagal?
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022). (The Telegraph)

Baca juga: Serang Ukraina, Pasukan Vladimir Putin Ternyata Pakai Komponen Barat, Rusia Gunakan Intel hingga AMD

Komitmen itu muncul setelah pemerintah di Kyiv berulang kali meminta Barat untuk mengirim lebih banyak senjata, termasuk artileri jarak jauh.

Adapun pihak Ukraina saat ini mulai aktif melakukan serangan balasan untuk membalikkan keadaan.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang juga hadir pada pertemuan itu, berterima kasih kepada sekutu Eropa karena telah menjadi mitra yang dapat diandalkan.

“Peningkatan harga gas dan bahan bakar di Barat adalah harga kecil untuk perdamaian. Ukraina membayar perdamaian di seluruh Eropa dengan hidup mereka. Kita harus menang atas negara pembunuh dan merebut wilayah kita, termasuk Krimea. Bagi saya, segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, hanya butuh waktu,” cuit Reznikov di akun Twitter pribadinya.

Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya telah menerima pengiriman senjata berat presisi tinggi lainnya dari Jerman dan Amerika Serikat.

Moskow, yang menuduh Barat memperpangjang konflik dengan memberi Ukraina lebih banyak senjata, mengatakan sedang melakukan operasi militer khusus di Ukraina untuk menjaga keamanan Rusia dari ekspansi NATO.


Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.