Kain Penutup Kabah Dibuat dari 760 Kg Sutra Italia, 120 Kg Emas dan 100 Kg perak dari Jerman

Kain Penutup Kabah Dibuat dari 760 Kg Sutra Italia, 120 Kg Emas dan 100 Kg perak dari Jerman

Kain Penutup Kabah Dibuat dari 760 Kg Sutra Italia, 120 Kg Emas dan 100 Kg perak dari Jerman

TABLOIDBINTANG.COM – Kiswah atau kain penutup Kabah diganti setiap tahun. Kiswah Kabah dibuat di Majma’ Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka’bah Al-Musyarrafah, yang merupakan salah satu pusat peradaban di Makkah. Di dalamnya tergabung sekitar 220 teknisi, seniman Arab Saudi yang ikut bekerja dalam membuat kiswah. Asisten Wakil Sekretaris Majma’ Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka’bah Al-Musyarrafah Ir Faris Al Mathrafi, menjelaskan proses penggantian dan pembuatan Kiswah saat menerima kunjungan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief. Saat itu hadir juga Mudir ‘Aam atau Dirjen Majma’ Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka’bah Al-Musyarrafah Faishal Al-Madany, serta Dirjen Kehumasan dan Media Ahmad Al-Suheiry. Ikut mendampingi Dirjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Kadaker Makkah M Khanif.

Dalam kunjungan itu Dirjen PHU dan rombongan juga mendapat penjelasan dari salah satu penulis kaligrafi Majma’ Malik Abdul Aziz, Syekh Mukhtar Alam terkait bagian Kiswah yang menjadi penutup Kabah. Menurutnya, kiswah penutup Kabah berukuran 6,3 m x 3,3 m. Di dalamnya tertera tulisan beberapa ayat Al Quran dan Asmaul Husna, dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang kotak, panjang, dan lainnya. “Khat yang digunakan adalah Tsulutsi, dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar,” ujarnya. “Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi,” sambungnya.

Pada bagian lain, tertera tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa’. Sementara pada bagian pinggir, ada tulisan surat Al Fatihah. “Kiswah pintu Ka’bah yang tersimpan di Majma’ Malik Abdul Aziz dibuat di Makkah, hadiah dari Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H,” paparnya.

Apakah kutipan ayat yang tertera di Kiswah bisa diganti dengan ayat lain? Faris Al-Mathrafy menjelaskan bahwa kalau ingin mengganti tulisan ayat, harus persetujuan Raja. Selain itu, usulan penggantian juga harus dibahas di forum yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan. Namun, Faris mengaku selama ini belum pernah terjadi.

Ketika ditanya kenapa yang digunakan adalah khat Tsulutsi? Syekh Mukhtar menjelaskan bahwa Tsulutsi adalah jenis khat (font) yang paling tua, sejak abad 3 H. Khat Tsulutsi juga paling bagus dan rumit. “Khat ini membantu para penulis untuk berkreasi lebih bebas, bisa menyesuaikan dengan tempat, bisa lebih besar atau kecil,” jelasnya dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan Nasrullah Jasam.

Kiswah Kabah pernah dibuat di Mesir dan India, sebelum akhirnya diproduksi di Makkah Al-Mukarramah. Syekh Mukhtar menambahkan bahwa Kiswah Kabah dibuat hingga selesai dalam rentang waktu 8 – 10 bulan. Sekitar 220 teknisi, seniman Arab Saudi ikut bekerja dalam membuat kiswah. “Di sini produksi dengan bahan yang paling mahal di dunia. Setiap tahun biayanya sekitar 25juta Riyal Saudi,” terang Faris. “Bahan terdiri dari 760 kg sutra Italia, 120 kg emas dan 100 kg perak dari Jerman,” tambahnya.

Sumber: Kemenag.go.id.

Penulis Redaksi

Editor Suyanto Soemohardjo

Artikel ini bersumber dari www.tabloidbintang.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *