Ekskavasi Arca Peninggalan Singasari, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jatim Temukan Kain Kafan Berisi Tulang Belulang hingga Struktur Batu 

Ekskavasi Arca Peninggalan Singasari, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jatim Temukan Kain Kafan Berisi Tulang Belulang hingga Struktur Batu 

Ekskavasi Arca Peninggalan Singasari, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jatim Temukan Kain Kafan Berisi Tulang Belulang hingga Struktur Batu 

MALANG, celebrities.id – Ekskavasi Arca Dwarapala peninggalan Kerajaan Singasari selama lima hari oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan fakta baru. 

Pasalnya, selama lima hari terakhir, tim BPCB Jawa Timur dan akademisi membuka puluhan kotak dengan diameter lebar berbeda-beda. Arkeolog Universitas Negeri Malang (UM) Ismail Lutfi mengungkapkan bahwa ekskavasi dilakukan sejak 26 Juni hingga 5 Juli 2022 dan berhasil membuka sekira 20 kotak dengan ukuran berbeda-beda. 

Namun, banyak dari tanah di sekitar kotak kotak itu tak bisa dibuka karena adanya bebatuan besar di atasnya yang bukan merupakan bagian dari Arca Dwarapala. 

“Jadi kita hanya membuka bagian yang di sampingnya saja. (Untuk bebatuan besar di sekitar arca) itu ada informasi beberapa bukan dari sini, ada dari lingkungan sini, jika mereka membuka lahan pemukiman menemukan itu, akhirnya dikumpulkan di sini, beberapa dari kasus itu,” ucap Ismail Lutfi, Jumat (1/7/2022). 

Lutfi menambahkan, dari kajian akademis memang ada struktur baru di bawah Arca Dwarapala sebelah selatan. Struktur ini diduga menjadi bagian dari pengangkatan dan pemindahan arca usai terpendam tanah sedalam 90 sentimeter. 

“Data terbaru yang nyata adanya struktur bata dengan ukuran hampir 5 meter, 4 meter 95 sentimeter, bentuknya bujur sangkar, walaupun itu tinggal bagian bawahnya untuk (Arca Dwarapala) bagian selatan, yang bagian selatan masih kelihatan sudut-sudutnya, dan masih ada sisa pojok dari struktur batu yang ada itu,” ucapnya.

 

Sementara di Arca Dwarapala sisi utara dan selatan juga terdapat struktur bata yang roboh di bagian belakangnya. Nantinya disebut Lutfi, struktur ini bakal menjadi bahan kajian dan diskusi pihaknya bersama BPCB serta akademisi lainnya. 

“Jadi ini menjadi acuan baku nanti, persoalannya sekarang struktur batu ini ada di belakang Dwarapala itu yang akan kita diskusikan nanti,” ucapnya. 

Selain mencari bentuk asli Arca Dwarapala, ekskavasi ini juga mencari adanya dugaan struktur bangunan tempat ibadah atau tempat suci lainnya. Pasalnya selama ini Arca Dwarapala dikaitkan dengan sosok yang menjaga jalan untuk menuju sebuah bangunan suci atau tempat suci, yang ada di sekitar arca. 

Tetapi Lutfi tidak bisa memastikan apakah bangunan ini berkaitan dengan Candi Singasari yang ada 300 meter sisi timur dari arca atau ada bangunan lainnya. Pasalnya dari catatan sejarah di sekitar wilayah Arca Dwarapala berada ada sebanyak tujuh candi di awal abad 20.

“Konteks ini ini yang mau kita jawab, mengapa karena di sebelah timur sana ada candi, kemudian di deret arah Dusun Bungkuk juga dulu ada beberapa candi, yang sudah tinggal cerita itu, tapi dalam catatan Bloom dia mencatat di awal abad 20, masih ada tujuh candi di sini tinggal satu itu,” tuturnya. 

“Pertanyaannya itu yang mau kita cari sepasang Dwarapala ini mengacu kepada deretan itu atau tempat lain. Ini yang menjadi PR kita di situ, makanya kita menyaksikan data sedetail mungkin,” tuturnya.

 

Dari sanalah termasuk misteri peninggalan Arca Dwarapala bakal tetjawab, termasuk kemungkinan adanya struktur bangunan yang ada di sekitar arca. Tak hanya itu, tim BPCB juga menelusuri keberadaan jalan yang diduga lebih lebar dari jalan yang saat ini ada. 

Menariknya terdapat sebuah kain kafan yang terbungkus di sisi selatan Arca Dwarapala sebelah utara. Kain kafan itu berisikan tulang belulang yang diduga kuat menjadi bagian dari arca tersebut. 

Penelusuran di lokasi tulang belulang itu menjadi bagian dari hewan yang ditanam dari bagian pembangunan arca. Namun adanya energi metafisika kuat membuat tak semua orang bisa membukanya. 

“Kita gali sisi selatan arca sebelah utara untuk mencari tanah padat yang biasanya identik jalan. Yang di arca selatan timurnya kita nyari kalau ada struktur baru, makanya kita gali fokus di situ,” tuturnya.

Editor : Johan Sompotan


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *