BI Kalbar bantu mengembangkan kopi liberika Sendoyan berbasis ekspor

Warga Sipil – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus berupaya memajukan ekonomi daerah, kali ini menyasar serta membantu mengembangkan kopi liberika di Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas yang ditargetkan berbasis ekspor.

“Kami saat ini dalam pembinaan juga sudah fokus pada komoditas yang berbasis ekspor. Kopi jenis liberika yang sudah menjadi identitas kopi Kalbar jadi targetnya yakni di Sambas,” kata Kepala KPw BI Kalbar Nur Asyura Anggini Sari, di Pontianak, Senin.

Ia mengatakan pihaknya berkomitmen membantu petani agar produksi terjaga dan kualitas terjamin, sehingga semuanya ada keberlanjutan.

“Untuk pengembangan, tim kami sudah melakukan survei kepada kelompok Tani Liberika di Desa Sendoyan. Kami dampingi agar produksi bisa memenuhi kebutuhan baik lokal maupun ekspor. Sebagaimana target berbasis ekspor,” ujar dia pula.

Untuk ekspor, katanya lagi, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan BI perwakilan di luar negeri, seperti Singapura, Beijing, New York, London, dan lainnya.

“Untuk cari pembeli luar negeri jaringan sudah ada. Kopi yang didampingi memang go green serta pascapanen yang higienis,” kata dia lagi.

Ketua Kelompok Tani Batu Layar Sejahtera, Desa Sendoyan Budi saat bertatap muka langsung dengan Kepala KPw BI Kalbar menyambut baik dan bersyukur atas komitmen BI Kalbar untuk membantu pengembangan kopi liberika dari hulu dan hilirnya.

“Kami sangat menyambut baik dan bersyukur. Itu memang sangat kami butuhkan. Saat ini kami sudah menghadirkan gerakan tanam kopi dan mulai belajar tentang pascapanen. Dengan hadirnya BI bisa membantu banyak hal dalam budi daya dan penanganan pascapanen maupun pasar. Itu harapan kami,” ujar dia pula.

Kepala Desa SendoyanJuliasnyah yang juga ikut mendampingi kelompok tani diskusi bersama Kepala KPw BI Kalbar siap mendukung dan mendampingi untuk menyukseskan program BI yang menyasar kelompok di desa.

“Kopi liberika adalah komoditas unggulan kami dan itu sejak 1979. Saat ini perlu kembali kejayaannya dan BI Kalbar hadir. Nah ini sangat membuat petani kami bersemangat. Apalagi berbasis ekspor. Harapannya bisa menyejahterakan petani dan memajukan daerah,” katadia lagi.