wargasipil.com –
Lewat bermain, bayi dan anak-anak belajar untuk menguasai bahasa dan berbicara. Tahapan ini adalah awal untuk belajar lebih banyak lagi hal lainnya.
Lewat bermain, anak-anak mengenal kosakata baru dan belajar bagaimana berkomunikasi dengan temannya.
2. Baik untuk fungsi kognitif dan eksekutif
Lewat bermain, anak juga bisa mengendalikan rentang fokus, emosi, fleksibilitas kognitif, dan juga daya ingat.
Di sisi lain, anak yang jarang bermain ternyata berisiko kesulitan menjaga fokus dalam rentang waktu lebih lama.
3. Belajar memecahkan masalah
Saat bermain, ada kalanya anak menghadapi kesulitan. Di saat itulah anak terlatih untuk memecahkan masalah dan mencari solusi untuk situasi yang dihadapi.
Bahkan, anak bisa terlatih untuk berdiskusi hingga berdebat dengan temannya terkait solusi sebuah masalah.
4. Baik untuk kesehatan fisik
Aktivitas fisik bermain juga membuat anak bisa melatih motorik halus dan kasar. Selain itu, bermain juga mengurangi risiko anak-anak merasa stres, depresi, obesitas, atau lesu. Kepercayaan diri anak juga bisa meningkat dengan bermain bersama teman sebayanya.
5. Membangun kecerdasan sosial emosional
Bermain juga membantu anak berinteraksi dengan baik bersama teman-temannya. Tak hanya itu, mereka juga mengasah kemampuan sosial dan emosional ketika menghadapi teman baru atau situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
6. Menemukan minat anak
Manfaat bermain juga bisa membantu orangtua mengenali apa yang menjadi minat mereka.
Apakah anak lebih suka bermain yang mengandalkan motorik kasar atau aktivitas fisik, atau sebaliknya lebih betah bermain lama dalam permainan yang melibatkan motorik halus. Selain itu, anak juga bebas berimajinasi saat sedang bermain.
Bagaimana dengan peran orangtua?
Untuk memaksimalkan manfaat bermain bagi anak, peran orangtua juga harus sesuai porsinya. Ketimbang menerapkan helicopter parenting yang justru tidak melatih anak mengambil keputusan sendiri, hindari terlalu banyak memberi instruksi ketika anak bermain .
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua atau pengasuh adalah:
Beri ruang anak untuk bermain
Ajak anak untuk melakukan eksplorasi, entah itu di dalam atau luar rumah. Lihat bagaimana anak mengembangkan imajinasi mereka lewat bermain.
Hindari terlalu banyak memberi instruksi atau komentar karena dapat menghilangkan otoritas anak terhadap waktu bermainnya.
Cari mainan sederhana
Tak perlu mainan yang rumit atau mahal, mainan sederhana seperti balok, kertas, krayon, bola, dan permainan open-ended lainnya bisa memberi ruang bagi anak untuk berkreasi dan mengembangkan imajinasi.
Bahkan, hal-hal yang ada di sekitar pun bisa menjadi mainan mereka berbekal kreativitas.
Ajak beraktivitas fisik
Sesekali, ajak juga anak untuk beraktivitas fisik di luar rumah jika situasinya memungkinkan. Bisa dengan berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau sekadar bermain bola di luar ruangan.
Waktu sekitar 30-60 menit saja sudah cukup untuk memaksimalkan manfaat bermain bagi anak-anak.
Libatkan dalam kegiatan di rumah
Kegiatan sehari-hari di rumah seperti menyapu atau menyiapkan makanan juga bisa menjadi sesi bermain bagi anak-anak.
Selain membangun ikatan dengan orang yang ada di rumah, hal ini juga membantu anak menyadari apa saja pekerjaan di rumah sejak kecil.
Bermain juga bisa menyeimbangkan aspek akademis yang mungkin sudah menjadi “beban” bagi anak berusia sekolah.
Memberikan waktu anak bermain bebas tanpa ada tugas atau tuntutan akademik juga bisa memberi stimulus bagi kreativitasnya.