TABLOIDBINTANG.COM – Putri Diana tewas pada hari ini, 31 Agustus, 25 tahun lalu. Ia meninggal setelah mengalami kecelakaan tragis di terowongan Pont de l’Alma, Paris, bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed.
Berikut adalah kronologi menit ke menit kecelakaan yang menewaskan ibunda Pangeran William dan Harry tersebut. Kronologi ini dirunut oleh Jonathan Mayo untuk laman TMZ.com.
Pukul 21:35
Setelah menikmati sebotol sampanye, Putri Diana dan Dodi keluar dari apartemen. Sang Putri berganti pakaian dengan mengenakan jeans putih, atasan tanpa lengan, blazer hitam, dan sepatu hak tinggi Versace.
Dia memakai gelang mutiara yang diberikan Dodi padanya. Dodi sendiri memakai jaket suede coklat, celana jeans dan sepatu bot koboi yang membuatnya terlihat lebih tinggi.
Saat mobil Mercedes mereka pergi, paparazi berusaha mengejar. Sementara itu, kedua pengawal Dodi mengikuti di Range Rover. Mereka masih tidak tahu ke mana keduanya akan pergi.
Saat berkendara di Champs-Élysées, sekitar 15 paparazzi bersepeda motor dan mobil mengelilingi Mercedes tersebut. Dodi marah melihat hal itu, ‘Terlalu banyak! Ini gila!’ dan memberitahu sopir Dourneau agar segera pergi ke Hotel Ritz saja. Mereka akan makan di sana.
Diana kemudian menenangkan Dodi. “Jangan khawatir, jangan khawatir.”
Pukul 21:45
Dodi menelepon Claude Roulet untuk memberitahunya bahwa mereka sedang menuju ke Hotel Ritz. Roulet segera menelepon hotel untuk menyiapkan petugas keamanan–tetapi sudah terlambat. Pasangan itu telah tiba di pintu masuk utama –dan itu membuat situasi kacau.
Rees-Jones membuka pintu mobil untuk Dodi dan para paparazi bergegas maju. Wingfield mencoba menghalangi lensa kamera dengan satu tangan dan mengarahkan pasangan itu ke dalam gedung dengan tangan lainnya.
CCTV di Hotel Ritz memperlihatkan Putri Diana berwajah dingin berjalan melalui lobi. Dodi menutupi wajahnya saat masuk ke hotel dan kemudian menyalahkan Wingfield. “Bagaimana kegagalan ini bisa terjadi?” tanya Dodi.
“Kamu tidak pernah memberi tahu kami ke mana kamu akan pergi!” ujar Wingfield membela diri.
Pukul 22:05
Manajer keamanan Hotel Ritz, François Tendil, sangat khawatir dengan paparazi di luar sehingga dia menelepon Henri Paul, yang shift-nya telah selesai tiga jam sebelumnya.
“Aku tidak jauh, aku akan ke sana sebentar lagi!” Paul memberitahunya.
Pukul 22.08
Paul tiba di depan hotel dengan Mini Cooper hitamnya. Dia perlu beberapa kali mencoba untuk parkir. Dia berjalan ke lobi sambil merokok cerutu dan terlihat riang. Dia lalu bergabung dengan pengawal Diana, Wingfield dan Rees-Jones, yang sedang makan di bar.
Paul memesan minuman berwarna kuning, yang menurut Wingfield adalah jus nanas. Sebenarnya, itu minuman beralkohol Ricard Pastis. Paul meminum sekitar 5 gelas Selain itu, Paul telah mengambil dua obat resep untuk mengobati depresi dan kecanduan alkohol. Peringatan di botol obat tersebut menyebut sebaiknya tidak mengemudi saat obat diminum berbarengan dengan alkohol.
Pukul 22.10
Paul berjalan keluar dari bar dan seorang bartender melihat dia menabrak seorang pelanggan.
Putri Diana dan Dodi Al Fayed (Instagram)
Pukul 22.30
Berita Putri Diana ada di Hotel Ritz menyebar luas. Puluhan turis bergabung dengan kerumunan paparazi di luar pintu masuk utama. Mereka merekam semua orang yang datang dan pergi dengan kamera video. Setiap kali seorang berambut pirang masuk ke hotel, para turis bersorak.
Pukul 23.10
Para pengawal sedang duduk di luar Imperial Suite menunggu perintah. Henri Paul berkeliaran di sekitar lantai dasar dan lantai satu, sesekali muncul dari depan hotel untuk berbicara dengan paparazi yang menunggu.
Pukul 22.15
Claude Roulet sekarang berada di rumah, khawatir tentang bagaimana keadaan di hotel. Dia menelepon Hotel Ritz dan terkejut saat Henri Paul yang menjawab. Paul mengatakan kepada Roulet untuk tidak khawatir: “Saya mengendalikan situasi.”
Pukul 23:40
Wingfield dan Rees-Jones mendengar tawa dari kamar Dodi dan Diana. Henri Paul tiba dan memberi tahu pengawal bahwa ada perubahan rencana. Dia mengatakan Dodi telah menemukan cara untuk menipu para paparazi. Dodi dan Diana akan berangkat ke apartemennya dari belakang Hotel Ritz dengan mobil yang dikendarai oleh Paul. Karena hanya lima menit perjalanan, mereka tidak membutuhkan pengawal.
Wingfield dan Rees-Jones marah. Mereka pikir itu rencana yang buruk. “Tidak mungkin dia pergi tanpa pengawal,” Rees-Jones membentak Paul. Mereka mengatakan kepadanya bahwa rencana ini perlu diperiksa oleh keluarga besar Al Fayed di London. “Sudah disetujui oleh Tuan Mohamed,” Paul meyakinkan mereka.
Pukul 23.55
Para fotografer di depan Hotel Ritz terkejut melihat Henri Paul lagi. Dia terlihat santai, bahkan bersemangat. “Diana akan keluar dalam 10 menit!” dia memberitahu mereka. Paparazi yang lebih berpengalaman menganggap itu tipuan sehingga mereka menuju ke pintu belakang hotel.
Minggu, 31 Agustus, Pukul 00.06
Dodi dan Diana keluar dari kamar mereka. Dodi meyakinkan Wingfield bahwa rencana pelariannya telah disetujui oleh ayahnya.
Wingfield menekankan pada bosnya untuk menggunakan dua mobil. Dodi menolak gagasan itu, tetapi setuju untuk membiarkan Rees-Jones ikut dengannya untuk mengawal.
Pasangan itu tampak lebih santai sekarang. “Jadi langsung kembali, kalau begitu. Bukan ke kelab malam?” Wingfield menggoda Diana.
“Tidak, langsung kembali!” kata Diana sembari tertawa.
Wingfield mencoba meyakinkan Rees-Jones bahwa dia seharusnya yang pergi dengan Dodi, tetapi Rees-Jones berkata: “Saya orangnya Dodi, jadi saya akan pergi bersamanya. Sampai jumpa 10 menit lagi.”
“Aku akan memukulmu nanti!” canda Wingfield pada Rees-Jones.
Pukul 00.14
Putri Diana dan Dodi berada di dalam pintu belakang Hotel Ritz menunggu mobil. Dodi melingkarkan lengannya di pinggang Diana. Rees-Jones melihat ke jalan. Dia melihat mobil putih kecil dan motor paparazi. Sayang rencananya belum berhasil. Beberapa paparazi telah menebak apa yang terjadi.
Pukul 00.19
Mobil akhirnya tiba. Kali ini Diana dan Dodi menggunakan Mercedes S-280 yang dibeli bekas tiga tahun sebelumnya oleh perusahaan sopir yang digunakan oleh Hotel Ritz. Dengan kepala menunduk dan tangan menutupi wajahnya, Diana mengikuti Rees-Jones keluar hotel dan masuk ke mobil dengan Dodi di belakangnya.
Henri Paul kemudian memanggil para fotografer danberkata, “Jangan coba-coba mengikuti, Anda tidak akan pernah bisa mengejar kami!” Dia lalu masuk ke kursi pengemudi. Saat itu alkohol dalam aliran darah Paul dua kali lipat dari batas legal. Fotografer Prancis Jacques Langevin berada tepat di depan Mercedes. Rees-Jones, yang berada di depan, menurunkan pelindung matahari di mobil untuk mengganggu bidikan kameranya. Langevin mendapatkan gambar bagian belakang kepala Diana saat dia melihat keluar dari bagian belakang mobil.
Mercedes itu lalu menjauh dengan kecepatan tinggi. Waktu perjalanan sekitar enam menit. “Ada beberapa fotografer di belakang, tapi tidak banyak,” kata Rees-Jones.
Pukul 00.20
Rute tercepat ke apartemen Dodi adalah lurus di sepanjang Champs-Élysées, tetapi tidak pada Sabtu malam yang sibuk, jadi Henri Paul menuju jalan tol di sepanjang Sungai Seine.
Fotografer Prancis Romuald Rat melihat mobil itu. Tetapi sebelum bisa memotret, mobil itu menjauh dan berbelok.
Beberapa paparazi menyerah mengejar, tetapi sekitar lima sepeda motor masih ikut dalam pengejaran.
Beberapa detik kemudian, Mercedes masuk ke dalam kegelapan terowongan Pont Alexandre III. Ketika muncul, Paul melihat jalan yang berbelok ke kiri dan pembukaan terowongan berikutnya di bawah Place de l’Alma.
Mobil itu meluncur dengan kecepatan 136 km per jam di zona yang harusnya hanya untuk kecepatan 48 km per jam. Seorang pengendara motor bernama Thierry Hackett melihat Mercedes tersebut menyusulnya dengan kecepatan tinggi, dibuntuti oleh sejumlah sepeda motor. Dia melihat tidak ada seorang pun di dalam mobil yang mengenakan sabuk pengaman.
(Istimewa)
Pukul 00.23
Mercedes memasuki Terowongan Pont de l’Alma, melaju dengan kecepatan sekitar 136 km per jam. Paul yang mabuk di belakang kemudi, kehilangan kendali. Tiba-tiba Paul melihat Fiat Uno putih di jalur kanan dan berusaha menghindarinya tetapi menabrak lampu belakang kiri Fiat.
Mercedes lalu melaju kencang ke pilar ke-13 di terowongan. Orang-orang yang berjalan di atas terowongan mendengar suara seperti bom yang meledak.
Mobil itu memantul dan menabrak dinding di sisi lain, dan berhenti menghadap ke arah datangnya. Bagian depan Mercedes hancur dan klaksonnya terus berbunyi. Sementara asap keluar dari sisa mesin.
Romuald Rat melompat dari sepeda motornya dan menuju ke mobil yang hancur, mengambil gambar sambil berlari. Dia menganggap semua orang di dalam pasti sudah mati. Dia lalu membuka pintu belakang.
Di dalam, Putri Diana masih hidup, tersungkur di lantai dengan punggung menghadap kursi depan. Sebuah karpet lantai mobil tergeletak di atasnya. Gelang mutiaranya berserakan di jok belakang dan lantai.
Dodi dan Henri Paul tewas di tempat. Rees-Jones di kursi depan masih hidup, tapi terluka sangat parah.
Pukul 00.24
Mengemudi di seberang terowongan, Dr Frederic Mailliez kembali dari pesta ulang tahun. Dia melihat tabrakan itu dan menepi. Mailliez berlari ke Mercedes, melihat orang mati dan terluka dan mulai merawat wanita pirang di belakang mobil. Dia tidak tahu siapa wanita itu.
Wanita itu sulit bernapas, jadi Mailliez berlari kembali ke mobilnya untuk memanggil dua ambulans dan kemudian mengeluarkan kotak P3K dari bagasi. Ketika Mailliez kembali ke Mercedes, dia mengangkat kepala si wanita untuk memakaikan masker oksigen padanya. Diana berteriak kesakitan. Dokter kemudian menyadari si wanita orang Inggris.
Denyut nadi wanita itu lemah. Selain luka di dahinya, Mailliez tidak melihat ada luka lain.
Pukul 00.30
Beberapa turis di pintu masuk terowongan meneriaki dua polisi yang baru saja tiba. “Ada tabrakan, turun ke sana, ada di terowongan, cepat!” Petugas Sebastien Dorzee memberi tahu rekannya lewat radio untuk meminta bantuan lalu berlari ke arah Mercedes yang ringsek.
Mailliez mundur dan Dorzee melihat ke dalam, langsung mengenali sosok Diana.
Sementara Diana melihat tubuh Dodi dan berkata, “Ya Tuhan.”
Sepuluh petugas pemadam kebakaran tiba. Dua meraih ke dalam mobil dan dengan hati-hati mengangkat Dodi keluar, menempatkannya di jalan dan mulai memberikan alat pacu jantung. Yang lain mencoba melepaskan Rees-Jones, tetapi ia terjebak di dalam mobil dan sulit dikeluarkan. Namun mereka berhasil menggerakkan kepalanya yang memungkinkan dia bernapas lebih mudah. Seorang petugas pemadam kebakaran menutupi Diana dengan selimut aluminium. Dia memeriksa pernapasannya dan normal.
“Ya Tuhan, apa yang terjadi?” Diana bergumam. Wingfield, yang melewati Terowongan Pont de l’Alma dalam perjalanannya ke apartemen Dodi, melihat banyak lampu mobil berkedip di terowongan. Dia menelepon apartemen untuk menanyakan apakah pasangan itu telah tiba. Dia diberitahu mereka belum ada di sana.
“Mereka mungkin mengambil jalan memutar untuk menghindari kecelakaan itu,” batin Wingfield.
Artikel ini bersumber dari www.tabloidbintang.com.