wargasipil.com – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini masih melaksanakan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sebelum dioperasikan pada 18 Agustus 2023.
Dalam uji coba kereta cepat Jakarta Bandung yang dilaksanakan Senin (22/5/2023), Stasiun Halim Jakarta ke Stasiun Tegalluar Bandung hanya ditempuh dalam waktu 50 menit.
Padahal pada pelaksanaan testing and commissioning tersebut kecepatan kereta cepat baru mencapai 180 kilometer (km) per jam, naik dari kecepatan sebelumnya rata-rata 60 km per jam.
Wakil Menteri 2 Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pada uji coba kereta cepat selanjutnya kecepatan kereta cepat akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 km per jam hingga 385 km per jam.
“Secara bertahap kecepatan perjalanan pengujian akan ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km per jam,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5/2023).
Meski pada uji coba kereta cepat Senin kemarin berjalan lancar dan semua sistem berfungsi dengan baik mulai dari kereta, rel, persinyalan, hingga kelistrikan, namun untuk menambah kecepatan kereta cepat hingga 385 km per jam perlu dilakukan beberapa persiapan.
“Untuk mencapai hal tersebut peningkatan di beberapa aspek seperti pagar pengaman dan sound barrier perlu dilakukan penyempurnaan agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat saat KCJB melintas,” ucapnya.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menambahkan, untuk mencapai angka kecepatan kereta cepat tersebut, pengoperasian kereta inspeksi (comprehensive inspection train/CIT) akan terus ditingkatkan setiap harinya.
“Kecepatan akan terus ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun dalam kondisi siap dioperasikan,” kata Dwiyana.
Perjalanan dengan kereta inspeksi ini akan difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana. Seluruh aspek akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui Kereta Cepat Jakarta Bandung dengan kecepatan tinggi.
Satu rangkaian kereta inspeksi KCJB terdiri dari 8 kereta di mana masing-masing rangkaian memiliki fungsi yang berbeda. Kereta satu untuk untuk kebutuhan pengujian lintasan dan kereta dua untuk memeriksa sistem persinyalan dan komunikasi.
Kemudian kereta tiga untuk fungsi OCS, kereta empat dan tujuh untuk ruang kerja, kereta lima berfungsi sebagai restorasi, kereta enam merupakan ruang pertemuan, dan kereta delapan untuk fungsi sinyal dan pengecekan integrasi rel-roda.
Ke depannya, pelaksanaan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung atau proses testing and commissioning akan terus dilakukan oleh KCIC bersama para kontraktor dan konsultan independen.