Teknologi Terkini Industri Furnitur Akan Hadir di IFMAC & WOODMAC 2022

Merdeka.com – Industri furnitur Indonesia menunjukkan ketangguhannya kala pandemi. Pelaku industri furnitur mampu beradaptasi dan meraih pertumbuhan.

Kala pandemi, sektor industri mebel dan kerajinan nasional mampu bertahan, bahkan mendapat kenaikan permintaan khususnya ke Amerika Serikat (AS). Kenaikan permintaan AS dampak kebijakan stimulus fiskal yang cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga untuk mendukung pengeluaran masyarakat berkelanjutan untuk semua jenis barang. Pada tahun lalu, ekspornya naik 27,23 persen.

Untuk meningkatkan daya saing, para pelaku industri furnitur membutuhkan teknologi-teknologi terbaru. Teknologi terkini industri furnitur akan dapat ditemukan di pameran International Furniture Manufacturing Components (IFMAC) 2022 yang akan digelar di JIExpo Kemayoran pada 21–24 September.

IFMAC 2022 adalah pameran perdagangan terbesar di Indonesia yang melayani industri produksi furnitur yang digelar secara bersamaan dengan pameran yang menghadirkan mesin-mesin pengolahan kayu (WOODMAC) 2022.

“Ditundanya pameran IFMAC selama dua tahun akibat pandemi membuat penyelenggaraaan IFMAC & WOODMAC tahun ini menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Sofianto Widjaja, General Manager PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) sebagai penyelenggara pameran.

Dia menjelaskan, IFMAC dan WOODMAC 2022 akan mendukung pertumbuhan produksi furnitur di Indonesia dengan menghubungkan produsen industri furnitur lokal dengan pemasok mesin berteknologi tinggi. Kerja sama tersebut pada akhirnya menaikkan standar furnitur buatan Indonesia menjadi produk berkelas internasional untuk memenuhi permintaan ekspor dan penjualan domestik.

“Produsen dan perajin furnitur Indonesia dapat berharap mendapatkan teknologi terkini, seperti mesin CNC terbaru, solusi software CAD/CAM untuk industri pembuatan furniture manufacturing dan woodworking 4.0. Selain itu, akan dihadirkan mesin primari dan secondari pengolahan kayu, mesin potong, mesin basic, mesin penghalus dan demo eksibitor memamerkan teknologi terbaru mereka sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Kerja sama Wakeni dengan Deutsche Messe, penyelenggara pameran permesinan kayu terbesar di dunia, LIGNA, menarik lebih banyak perusahaan Eropa dan global untuk datang menjelajahi pasar Indonesia melalui IFMAC.

Ratusan eksibitor dari berbagai negara akan hadir, antara lain Austria, Australia, Cina, Finlandia,Italia, Malaysia, Thailand, Turki, Amerika Serikat, Singapura, dan Jerman.

Beberapa perusahaan besar industri memberikan kepastian hadir antara lain PT Felder Group Ind, Raute Group Asia, PT Dainasint, PT Bahtera Sukses Abadi, PT Propan Raya, dan sebagainya.

Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi untuk bersaing dengan negara lain. Penggunaan teknologi yang memadai tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas produksi industri dalam negeri, tapi juga meningkatkan efisiensi biaya produksi.

“Untuk memenuhi pasar ekspor, pelaku industri Indonesia harus beralih dari pola lama ke penggunaan teknologi canggih. Dan teknologi tidak selalu mahal. Oleh karena itu, HIMKI mengajak para pelaku industri furnitur menghadiri IFMAC WOODMAC 2022 sebagai referensi dan motivasi,” ujar Abdul Sobur.

[sya]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *