wargasipil.com – DBS Treasures dari PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) dan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) meluncurkan sebuah hasil riset bertajuk DBS-Manulife Future Ready Survey 2022.
Secara garis besar, hasil riset tersebut mengatakan masyarakat Indonesia pada segmen makmur (affluent) memiliki aspirasi yang kuat untuk membeli asuransi agar melindungi masa depan, tetapi banyak yang belum membuat keputusan untuk membelinya.
Head of Investment and Insurance Product PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo memaparkan, dalam urusan perlindungan kesehatan, 63 persen responden mengkhawatirkan peningkatan biaya medis dalam 30 tahun mendatang, tetapi hanya 37 persen yang sudah memiliki asuransi.
“Bahkan, untuk penyakit kritis yang dapat menghambat atau menghentikan pekerjaan penderitanya, 72 persen justru mengharapkan pasangan untuk mengurus mereka secara finansial jika mereka tidak dapat bekerja,” ujar dia dalam acara virtual Media Briefing Financial Wellness Survey 2022, Selasa (18/10/2022).
Sedangkan untuk biaya pendidikan, 75 persen responden memiliki aspirasi mempersiapkan dana pendidikan, tetapi baru 67 persen di antaranya yang merasa sudah mempersiapkan dana yang cukup.
Dari sisi pensiun, sebanyak 75 persen responden ingin mempersiapkan dana pensiun yang dibutuhkan.
Namun, hanya 34 persen yang memiliki asuransi dengan annuity plan yaitu manfaat tunai tahunan atau pembayaran tunai setiap tahun selama periode tertentu yang dapat menjadi salah satu rencana pensiun.
Selanjutnya dari segi legacy planning atau warisan, sebanyak 78 persen responden merupakan orang tua yang berencana meninggalkan peninggalan berharga.
Namun begitu, baru 64 persen di antaranya yang sudah memiliki asuransi jiwa sebagai bagian dari legacy plan.
“DBS Treasures sudah memperkaya solusi perlindungan yang mencakup tiap tahap kehidupan dan dapat disesuaikan dengan aspirasi nasabah. Hal ini memungkinkan nasabah mengantisipasi risiko serta mempersiapkan peninggalan berharga bagi diri dan orang terkasih. Mulai dari produk bancassurance untuk kesehatan, penyakit kritis, jiwa/legacy, pensiun, hingga pendidikan anak,” urai Djoko.
DBS Treasures menyediakan Smart Insights berupa fakta-fakta seputar perencanaan perlindungan yang disampaikan melalui ragam media komunikasi berdasarkan preferensi nasabah.
Adapun, informasi yang diberikan meliputi gambaran biaya mengenai penyakit kritis, biaya pendidikan anak di luar negeri dalam lima tahun ke depan, hingga solusi legacy yang memberikan ketenangan.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Bancassurance Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Amy Gochuico menyebut, dalam survei DBS-Manulife Future Ready Survey 2022 jelas terlihat keinginan masyarakat yang kuat untuk memiliki proteksi yang lebih baik, tetapi ada kesenjangan dalam perilaku atas keinginan tersebut.
Untuk itu, Manulife bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia untuk menyediakan beragam produk bancassurance.
Adapun, produk bancassurance itu misalnya asuransi jiwa dwiguna (pendidikan dan retirement) MiTreasure Future Smart Assurance dan MiTreasure Future Lifesaver, asuransi jiwa murni MiTreasure Whole Life Legacy,
Selain itu terdapat asuransi jiwa dengan investasi untuk peruntukan legacy unitlink, MiTreasure Optimax Protection dan MiTreasure Ultimate Protection, asuransi kesehatan MiUltimate Health Care, dan asuransi penyakit kritis MiEarly Critical Protection.
“Nasabah juga dapat menyesuaikan kebutuhan mereka dengan menambahkan asuransi tambahan dengan beragam manfaat untuk mengantisipasi risiko,” tandas dia.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”