Jakarta Makin Macet, Negara Bisa Rugi Rp 71-100 T!

Jakarta Makin Macet, Negara Bisa Rugi Rp 71-100 T!

wargasipil.com – Lalu lintas Jakarta makin macet. Sejak awal tahun baru ini, disebut-sebut macet Jakarta sudah menyentuh ke level sebelum pandemi alias tingkat kemacetan di tahun 2019.

Per hari Rabu kemarin misalnya, menurut data live traffic Tomtom Traffic Index rata-rata angka indeks kemacetan di Jakarta sejak pukul 07.00 hingga 09.00 WIB berada di kisaran 59% sampai yang terparah 63%. Padahal, pada tahun 2019, indeks kemacetan Jakarta pada tanggal dan waktu yang sama berada di angka 58-60%.

Angka indeks tersebut menunjukkan tambahan durasi perjalanan yang harus dialami pengendara akibat macet. Artinya, ketika indeks kemacetan Jakarta mencapai 63% maka durasi perjalanan bertambah setara angka tersebut. Misalnya jika dalam kondisi normal sebuah perjalanan membutuhkan waktu 60 menit, maka pada pagi ini durasinya bertambah menjadi 97 menit.

Kemacetan yang makin jadi ini nyatanya ikut memberikan dampak ekonomi. Indonesia bisa rugi triliunan rupiah sendiri cuma karena kondisi kemacetan yang terjadi di Jakarta.

Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengungkapkan diperkirakan kemacetan di Jakarta dan sekitarnya dapat membuat kerugian dalam nominal Rp 71 triliun lebih. Mulai karena pemborosan waktu hingga pemborosan BBM yang terbuang sia-sia.

“Dampak sekarang, kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jabodetabek sebesar Rp 71,4 triliun per tahun akibat pemborosan bahan bakar dan waktu hilang. Terjadi pemborosan BBM sebesar 2,2 Juta liter per hari,” ungkap Djoko dalam catatannya kepada, Minggu (12/2/2023).

Malah menurutnya kemungkinan perhitungan kerugian yang terjadi saat ini sudah jauh lebih besar, bukan tidak mungkin bisa menyentuh Rp 100 triliun lebih.

“Itu kan hitungan saya sudah lama, hitungan sebelum pandemi. Mungkin kalau saat ini dengan asumsi terbaru bisa lebih besar nilainya, Rp 100 triliun bisa saja sampai segitu,” kata Djoko.

Bahkan, Presiden Joko Widodo sendiri di tahun 2019 pernah menyebutkan kerugian macet di Jakarta bisa mencapai Rp 100 triliun. Hitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sendiri sudah mencapai Rp 65 triliun kerugian karena macet di Jakarta dan sekitarnya.

Jokowi mengaku mendapatkan angka kerugian sebesar itu dari Gubernur DKI Jakarta yang kala itu dijabat oleh Anies Baswedan.

“Studi Bappenas ditemukan angka kerugian Rp 65 triliun karena kemacetan di Jabodetabek setiap tahunnya, dan bahkan Pak Wapres, Pak Gubernur menyampaikan angka sampai Rp 100 triliun. Ini jumlah yang besar sehingga perlu diselesaikan,” kata Jokowi saat Ratas kebijakan pengelolaan Transportasi Jabodetabek di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/3/2019) silam.