wargasipil.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama PT Galangan Kapal Madura (Gapura) berkolaborasi meningkatkan hilirisasi kemaritiman Indonesia dengan meresmikan Gedung Science Techno Park (STP) Maritime Innovation Center & Teaching Factory di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa.
“ITS dikenal akan keunggulannya di bidang teknologi maritim,” kata Manajer STP Maritim ITS Ir. Tri Achmadi di sela peresmian.
Selain itu, menciptakan kesejahteraan bagi dunia kemaritiman Indonesia menjadi tujuan ITS sejak diresmikan pendiriannya oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno dulu.
“Namun hal tersebut tidak maksimal karena ITS sendiri belum memiliki fasilitas uji coba inovasi yang memiliki garis air atau waterfront di laut,” kata dosen Departemen Teknik Transportasi Laut ITS ini.
Oleh karena itu, dengan adanya gedung STP kemaritiman yang baru ini, para peneliti termasuk para mahasiswa dapat mengembangkan kegiatan dalam bidang maritim dengan jauh lebih efektif, dikarenakan uji coba penelitian dalam bidang kemaritiman selama ini dilakukan di kolam yang ada di dalam kampus atau menyewa kolam renang di luar kampus.
Hal tersebut, tentunya kurang memadai dan sangat merepotkan bagi tim peneliti serta mahasiswa.
Gedung STP yang baru diresmikan ini telah dibangun sejak 28 Oktober 2021 lalu. Meskipun pembangunan dihadang oleh adanya pandemi COVID-19 dan juga perang Rusia-Ukraina terkait material konstruksi, gedung ini tetap dibangun dengan dua lantai seluas 450 meter persegi.
“Pembangunan dilakukan menggunakan struktur baja dengan interior tema industrial,” kata Tri.
Sementara itu, Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari menyebutkan bahwa sebagian besar kawasan Indonesia terdiri atas laut, sehingga potensi kelautan Indonesia sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan pemanfaatannya dengan baik.
“Sebagai institusi pendidikan tertua di Indonesia dalam bidang maritim, ITS dengan inovasi kemaritimannya siap berkolaborasi dengan industri, salah satunya dengan PT Gapura ini,” ujar rektor yang biasa disapa Ashari ini.
Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan Mohni merasa sangat bersyukur dengan fasilitas STP ini karena selama ini pemerintah kabupaten di Jawa Timur terbatas untuk mengelola kawasan bibir pantai.
Mohni menyebut kesulitan tersebut dikarenakan kawasan bibir pantai hanya dapat dikembangkan melalui kerja sama dari pemerintah provinsi dan galangan kapal serta akademisi.
“Kolaborasi ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.