India Batalkan Janji untuk Tampung Pengungsi Rohingya dan Segera Lakukan Deportasi

Merdeka.com – India membatalkan janjinya untuk memberikan tempat tinggal bagi para pengungsi Rohingnya. Sebelumnya pada Rabu, Menteri Perumahan dan Urusan Perkotaan, Hardeep Singh Puri mengatakan para pengungsi Rohingya akan diberikan rumah susun di ibu kota India, New Delhi dan akan dijaga polisi.

“India selalu menyambut mereka yang mencari tempat perlindungan,” jelas Puri di Twitter, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (18/8).

“India menghormati dan mengikuti Konvensi Pengungsi PBB 1951 dan memberikan tempat perlindungan bagi semua, tak peduli ras, agama, ataupun kepercayaan mereka,” lanjutnya.

Namun beberapa jam setelahnya, Kementerian Dalam Negeri India membantah hal tersebut dan mengatakan para pengungsi akan ditempatkan di pusat penahanan dan dideportasi.

“Menghormati laporan berita di beberapa media terkait orang asing ilegal Rohingya, diklarifikasi bahwa Kementerian Dalam Negeri tidak pernah memberikan arahan apapun untuk memberikan rumah susun bagi imigran ilegal Rohingya di Bakkarwala di New Delhi,” jelas kementerian tersebut dalam pernyataannya.

Kementerian Dalam Negeri India dipimpin Amit Shah, orang terdekat Perdana Menteri Narendra Modi dan berasal dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang banyak menuai kritik karena dinilai mendukung dikriminasi terhadap minoritas beragama.

Kementerian menambahkan, “orang asing ilegal” itu akan dimasukkan ke pusat penahanan sampai mereka dideportasi ke Myanmar.

“Pemerintah (negara bagian) Delhi belum mengumumkan lokasi untuk pusat penahanan saat ini. Mereka diarahkan untuk melakukan hal yang sama segera,” lanjutnya.

Pemerintahan Modi sebelumnya berusaha memulangkan para pengungsi Rohingnya ke Myanmar, di negara asal mereka di mana mereka menghadapi persekusi dan kekerasan militer selama bertahun-tahun.

Menurut aktivis Rohingya, Ali Johar, sampai awal 2022, sekitar 1.100 Rohingya tinggal di New Delji dan 17.000 lainnya di berbagai wilayah di India. Sebagian besar para pengungsi ini bekerja sebagai buruh, pedagang keliling, dan sopir bajaj.

Johar (27) datang ke India satu dekade yang lalu dan tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah sewa di New Delhi. Dia mengatakan sebanyak 2.000 Rohingya kembali ke Bangladesh tahun ini karena takut akan dideportasi ketika kelompok Hindu sayap kanan terus menargetkan mereka. [pan]

Baca juga:
Bangladesh Minta Bantuan China untuk Pulangkan Pengungsi Rohingya ke Myanmar
Cerita Pengungsi Rohingya di Medan Kesulitan Bayar Uang Berobat Anak
Data Fakta Jumlah Pengungsi Akibat Konflik di Seluruh Dunia


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.