Merdeka.com – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, harga ayam di pasaran saat ini mengalami penurunan karena terjadi kelebihan pasokan (over supply). Kondisi ini akan merugikan peternak ayam.
Sebab, para peternak menjual ayam-ayam mereka ke grosir besar sekitar Rp16.000 per ekor, sementara menurut Zulkifli harga minimal peternak untuk menjual yaitu Rp19.000.
“Saya enggak senang, kasian peternak ayam. Kalau Rp26.000 di pasar, berarti grosir besar beli Rp20.000, grosir besar beli di peternak ayam Rp15.000, rugi dong karena pedagang ayam itu paling murah tuh Rp19.000,” kata Zulkifli di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Kamis (18/8).
Untuk itu, pihaknya akan menyetop impor induk ayam, dan akan mengekspor induk ayam untuk mengendalikan harga ayam di pasaran. “Ayam memang kita akan coba mengimpor ibunya petelur ayam itu kita kurangi karena over supply itu,” imbuhnya.
Selain upaya ekspor, pihaknya juga akan memusnahkan beberapa telur yang akan menetas sebagai upaya pengendalian harga ayam. Hal ini agar ketersediaan ayam tidak lebih banyak dibandingkan kebutuhan pasar.
Mengutip data dari sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan, harga daging ayam ras pada 15 Agustus Rp34.200, pada 16 Agustus harga ayam naik menjadi Rp34.500.
Zulkifli pada Minggu (14/8) juga meninjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur. Dalam tinjauannya itu, harga bahan pokok alami penurunan.
“Hasil pantauan menunjukkan harga komoditas bapok rata-rata stabil. Komoditas yang mengalami penurunan dibanding minggu lalu yaitu daging ayam ras, cabai, dan bawang merah. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan yaitu telur ayam dan tepung terigu,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan dikutip di Jakarta, Minggu (14/8).
Berdasarkan pantauan, harga bapok di Pasar Dukuh Kupang per 14 Agustus 2022, komoditas yang harganya stabil yaitu beras medium Rp10.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, daging sapi Rp120.000/kg, bawang putih kating Rp28.000, dan minyak goreng kemasan premium Rp18.000—20.000/liter.
Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu cabai merah keriting Rp60.000/kg, cabai merah besar Rp60.000/kg, daging ayam ras Rp31.000/kg, dan bawang merah Rp30.000/kg. Sedangkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu telur ayam Rp31.000/kg dan tepung terigu Rp11.000/kg.
“Terigu kemarin memang naik sedikit sekitar 5-6 persen, tapi September nanti sudah panen raya sehingga diprediksi akan turun harganya. Saat ini di sini harga terigu Rp11.000,” ujar Mendag. [azz]
Baca juga:
Jelang HUT RI, Harga Daging Ayam Terpantau Naik Jadi Rp30.100 per Kg
Jelang Idul Adha, Harga Daging Ayam Berangsur Turun
Bank Indonesia Prediksi Inflasi Mei 0,48 Persen, Dipicu Harga Daging Ayam Ras
Kebutuhan Pokok Masih Mahal Usai Natal, Ini Rincian Harga Cabai Hingga Minyak Goreng
Jelang Nataru, Kementan Catat Stok Daging Sapi Aman dan Harga Sekitar Rp118.650/Kg
Ini Penyebab Harga Ayam Potong Terus Alami Peningkatan
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.