Frisian Flag Apresiasi 5 Sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga

Frisian Flag Apresiasi 5 Sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga

Frisian Flag Apresiasi 5 Sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga
Para pemenang penghargaan Arkatama. (Dok. FFI)

Sebagai puncak perayaan 100 tahun di Indonesia, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) memberikan penghargaan Arkatama kepada 5 sosok inspiratif yang menjadi Pahlawan Kemajuan Keluarga. Dengan caranya masing-masing, mereka dinilai mampu menghadapi berbagai tantangan, memampukan diri, memajukan keluarga dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Sejak Februari lalu, FFI bersama Kick Andy menjaring ratusan cerita Pahlawan Kemajuan Keluarga yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. FFI bersama 2 dewan juri lain: Sosiolog Imam B. Prasodjo dan Host Kick Andy, Andy F. Noya, menetapkan 5 sosok terpilih – yang kisah hidupnya bukan hanya menginspirasi, tapi juga selaras dengan 3 pilar yang menjadi fokus utama FFI di bidang kesehatan, kesejahteraan dan keselarasan dengan lingkungan.

“Penghargaan Arkatama kami berikan kepada 5 sosok inspiratif terpilih, yang kami harapkan dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk menjadi pahlawan bagi keluarganya, dan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih Sehat, Sejahtera dan Selaras,” ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, Jumat (26/08/2022).

Kelima sosok terpilih di antaranya Bidan Walde, bidan yang berhasil menekan angka kematian ibu dan anak di NTT; Dave – pendiri dan pengajar Sekolah Mimpi; Sri, pemilik fasilitas kesehatan berbiaya murah; Pak Diaz, penggerak komunitas pecinta lingkungan di Labuan Bajo; dan Komang, ibu tunggal dari 3 anak penyandang disabilitas.

Sosiolog yang juga merupakan dewan juri, Imam B. Prasodjo menyatakan, di tengah kemajuan zaman dan kehidupan yang penuh tantangan, terdapat beragam kisah yang sangat menyentuh dan memotivasi melalui perjuangan yang mereka lakukan untuk terus berdaya. Mereka nyatanya bukan hanya mampu menghalau berbagai tantangan untuk diri sendiri, tapi juga keluarga dan lingkungan di sekitarnya.

“Setiap cerita yang kami terima, sesungguhnya telah memberi makna dengan caranya. Namun kita tetap harus memilih kisah yang perlu ditonjolkan, sebagai inspirasi bagi para pejuang kemajuan keluarga dan lingkungan lainnya,” katanya.

Kisah Bidan Walde misalnya, berawal dari keprihatinan terhadap angka kematian ibu hamil dan bayi yang masih tinggi di wilayah kerjanya di Kabupaten Nagekeo, NTT, mendorong dirinya untuk melakukan edukasi, sosialisasi hingga aksi sukarela memberikan makanan tambahan dengan menggandeng PKK setempat.

Ia juga membuat model edukasi yang mudah dipahami ibu hamil dan keluarganya melalui Kartu Tanda Pengingat Ibu Hamil (KTP Ibu Hamil), serta melakukan sejumlah inisiatif lainnya. Inisiatif Bidan Walde berhasil menekan angka kematian ibu hamil dan bayi secara signifikan, bahkan membawanya meraih penghargaan Bidan Teladan Provinsi NTT pada 2019.

Andy F. Noya menyampaikan, sesuai dengan namanya: ‘Penghargaan Arkatama’, maka penghargaan ini khusus diberikan kepada sosok-sosok yang telah menjadi permata yang menerangi keluarga mereka.

“Selama ini orang menganggap bahwa untuk menjadi pahlawan, kita harus melakukan aksi besar yang heroik. Namun kali ini, kita melihat ternyata di sekitar kita banyak sosok pahlawan yang terbukti mampu mengatasi keterbatasan dan menjadi pahlawan bagi keluarga dan lingkungan sekitar,” ungkap dia.

Para sosok inspiratif pejuang kemajuan keluarga ini pun diharapkan mampu memotivasi semua pihak untuk berbuat lebih banyak, bermimpi lebih tinggi dan belajar lebih semangat lagi. “Agar kita pun bisa menjadi pahlawan kemajuan keluarga yang tak lekang oleh zaman untuk bentuk Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras,” tutur Andrew.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.