wargasipil.com – NATO (North Atlantic Treaty Organization) menyebut kepercayaan pihak Barat terhadap Rusia telah hancur sejak invasi ke Ukraina. Padahal dalam beberapa tahun terakhir ini hubungan baik telah coba dilakukan.
“NATO berusaha selama beberapa dekade untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dan lebih konstruktif dengan Rusia. Rusia telah meninggalkan ini semua,” ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dikutip dari CNBC, Senin (12/12/2022).
Stoltenberg mengatakan tingkat kepercayaan yang telah dibangun antara negara-negara Barat dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir telah dihancurkan oleh keputusan Moskow untuk menginvasi Ukraina.
“Bahkan jika pertempuran berakhir, kami tidak akan kembali ke hubungan yang normal, bersahabat dengan Rusia. Kepercayaan telah dihancurkan. Saya pikir perang memiliki konsekuensi jangka panjang bagi hubungan dengan Rusia,” tegas Jens.
Komentar Stoltenberg datang ketika perang di Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda selesai selama periode musim dingin. Meskipun, ada ekspektasi dari beberapa analis Barat bahwa Ukraina dan Rusia bisa berhenti perang sebelum keduanya meluncurkan serangan balasan baru di musim semi.
Sejauh ini Rusia terus menggempur infrastruktur energi Ukraina hingga menghancurkan warga sipil. Serangan drone pada Sabtu (10/12) misalnya, menyebabkan 1,5 juta orang di kota pelabuhan Odessa tanpa listrik.
Ukraina juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti serang balik. Stoltenberg menekankan bahwa perang bisa berhenti kapan saja jika Rusia memilih untuk mengakhiri permusuhan.
“Rusia dapat melakukan seperti yang telah dilakukan banyak negara Eropa lainnya sejak akhir Perang Dunia Kedua. Mereka dapat memilih perdamaian, memilih kerja sama,” tuturnya.
