TRIBUNWOW.COM – Saat ini mulai muncul rasa tidak puas dari para wali kota di Ukraina terhadap pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky.
Protes disuarakan lantaran pemerintah daerah tidak memiliki kebebasan dalam menerima dan mengolah bantuan dari negara asing.
Dikutip TribunWow.com dari rt, media asal Amerika Serikat (AS) Washington Post melaporkan ada dugaan bahwa pemerintahan Zelensky sedang memanfaatkan momen konflik Ukraina-Rusia untuk melemahkan lawan-lawan politik.
Baca juga: Lembaga Internasional Tuding Tentara Ukraina Bahayakan Warga Sipil, Berikut Jawaban Kiev
Sejumlah politisi mengkritisi pemerintah pusat Ukraina yang tak memenuhi janji mereka soal desentralisasi.
Sejauh ini diketahui ada tiga wali kota di Ukraina yang mengkritisi pemerintahan Zelensky, yakni Wali Kota Dnipro/Dnepr Boris Filatov, Wali Kota Chernihiv/Chernigov Vladislav Atroshenko, Wali Kota Rovno Aleksandr Treytak.
Treytak dan Atroshenko sebelumnya juga sempat mengkritisi kebijakan Zelensky soal konflik Ukraina-Rusia.
“Saya benar-benar tidak ingin pemerintah pusat mengambil keuntungan dari fakta bahwa kita memiliki perang di negara kita, untuk memulai, katakanlah, menciptakan otokrasi,” ungkap Filatov.
Atroshenko juga sempat mengkritisi pemerintahan Zelensky saat dirinya dilarang pergi ke luar negeri untuk melakukan penggalangan dana.
Diketahui pemerintah pusat Ukraina di Kiev/Kyiv berperan penuh menerima dan menyalurkan bantuan dari negara-negara asing.
Baca juga: Erdogan Kembali Temui Putin di Rusia Bahas Militer hingga Ekonomi, Jadi Sinyal Bahaya untuk Ukraina?
Dikutip TribunWow.com dari rt, sebelumnya komentar pedas sempatdiberikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait isu domestik Amerika Serikat (AS).
Zelensky menganggap enteng isu internal AS dan meminta agar konflik di Ukraina tetap menjadi prioritas bagi AS.
Komentar ini diberikan oleh Zelensky dalam wawancara yang ia lakukan bersama jurnalis Inggris, Piers Morgan.
Saat ini gara-gara konflik di Ukraina, AS mengalami masalah naiknya harga gas yang drastis.
Banyak warga AS juga mulai menyalahkan kebijakan Presiden AS Joe Biden yang ikut campur dalam konflik di Ukraina sehingga menyebabkan problem kenaikan harga.
Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.