Perbandingan Jumlah Kursi DPR Parpol Pendukung Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan

Perbandingan Jumlah Kursi DPR Parpol Pendukung Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan

Perbandingan Jumlah Kursi DPR Parpol Pendukung Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan

Warga Sipil – Bergabungnya Golkar, PAN, dan PKB untuk mendukung calon presiden (Capres) Gerindra Prabowo Subianto membuat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) memegang jumlah kursi terbanyak di DPR . Bahkan, angkanya melangkahi koalisi partai petahanan PDIP.

Total, keempat partai politik ( Parpol ) itu menduduki 265 kursi di DPR . Sehingga, koalisi Parpol pendukung Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pun jauh tertinggal di belakang.

Berikut, Pikiran-Rakyat.com sajikan perbandingan jumlah kursi DPR Parpol pendukung Prabowo Subianto , Ganjar Pranowo , dan Anies Baswedan .

ADVERTISEMENT

Dengan bergabungnya tiga Parpol besar tersebut, Prabowo Subianto mengamankan suara terbanyak di DPR . Pasalnya, jumlah kursi yang dimiliki anggota Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) jika digabungkan menjadi yang terbanyak dibandingkan Koalisi lainnya.

Bahkan, total kursi yang dimiliki keempat partai itu mengalahkan Koalisi PDIP. Jumlahnya mencapai 265 kursi.

Sebagai rincian, Golkar menjadi anggota koalisi dengan jumlah kursi terbanyak di DPR , yakni 85 kursi. Pada pemilu 2019, mereka berhasil meraih 17.229.789 atau 12,31 persen suara dan berstatus memenuhi ambang batas.

Kemudian Gerindra, Gerindra memiliki 78 kursi di DPR . Mereka berhasil meraih total suara 12.661.792 atau 9,05 persen dengan status memenuhi ambang batas.

Selanjutnya ada PKB yang memiliki 58 kursi di DPR . Mereka meraih 13.570.970 atau 9,69 persen suara pada Pemilu 2019 dan berstatus memenuhi ambang batas.

Terakhir ada PAN dengan total 44 kursi di DPR . Mereka meraih 9.572.623 atau 6,84 persen suara pada Pemilu 2019 dan berstatus memenuhi ambang batas.

Capres yang diusung NasDem, Anies Baswedan menempati posisi kedua untuk jumlah kursi di DPR . Meski masih terbilang jauh di bawah Prabowo Subianto , setidaknya mereka masih memiliki jumlah kursi di atas Ganjar Pranowo .

Tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan mendapatkan dukungan tambahan dari Demokrat dan PKS. Sehingga, total jumlah kursi DPR yang dimiliki ketiga Parpol tersebut adalah 163.

Di posisi teratas, ada NasDem yang memiliki total 59 kursi. Pada Pemilu 2019, mereka berhasil meraih jumlah suara 12.661.792 atau 9,05 persen dan berstatus memenuhi ambang batas.

Berikutnya ada Demokrat dengan total 54 kursi. Mereka berhasil meraih 10.876.057 atau 7,77 persen suara pada Pemilu 2019 dan berstatus memenuhi ambang batas.

Terakhir, ada PKS dengan 50 kursi. Jumlah suara yang berhasil diraih pada Pemilu 2019 adalah 11.493.663 atau 8,21 persen dan berstatus memenuhi ambang batas.

Belum memiliki nama Koalisi, deretan Parpol pendukung Ganjar Pranowo tak banyak memiliki kursi di DPR . Meski PDIP sebagai partai petahanan memiliki jumlah kursi terbanyak, tetapi tidak dengan anggota koalisinya.

Sejauh ini, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan untuk maju sebagai Capres dari PSI, PPP, Hanura, dan Perindo. Namun, sebagian besar dari Parpol itu justru tidak mendapatkan jatah kursi di DPR , sehingga total kursi yang dimiliki koalisi pendukung Ganjar Pranowo adalah 147.

PDIP memiliki kursi terbanyak di DPR dibandingkan Parpol lainnya, yakni 128 kursi. Mereka berhasil mendapatkan 27.503.961 atau 19,33 persen suara pada Pemilu 2019 dan berstatus memenuhi ambang batas.

Kemudian PPP memiliki total 19 kursi di DPR . Mereka meraih suara sebesar 6.323.147 atau 4,52 persen dan berstatus memenuhi ambang batas.

Sedangkan Hanura tidak memiliki kursi di DPR . Mereka meraih total 2.161.507 atau 1,54 persen pada Pemilu 2019 dan berstatus tidak memenuhi ambang batas.

Begitu juga PSI yang tidak berhasil mendapatkan kursi di DPR pada Pemilu 2019. Mereka meraih suara 2.650.361 atau 1,85 persen dan berstatus tidak memenuhi ambang batas.

Terakhir, Perindo meraih 3,74 juta suara dalam Pemilu 2019. Jumlah itu hanya setara 2,67 persen dari total perolehan suara secara nasional, sehingga mereka tak lolos ke DPR .***