Warga Sipil – Dua finalis Miss Universe Indonesia yang diduga menjadi korban pelecehan seksual dikabarkan jatuh sakit akibat kena bully .
Kabar tersebut disampaikan oleh mantan Provincial Director Miss Universe Indonesia Bali, Rizky Ananda.
Bak jatuh tertimpa tangga, korban yang diduga sudah dilecehkan secara seksual kini justru mendapat cercaan lantaran dikira diam saja saat diminta menanggalkan pakaiannya dalam sesi body checking.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada dua anak Bali yang difoto. Itu sangat tidak pantas sekali karena dia sampai kena mental, sampai nangis, sampai gemetar. Sekarang kondisinya sakit karena di- bully juga,” katanya.
Terkait fenomena ini, kuasa hukum dari salah satu finalis Miss Universe Indonesia pun, Mellisa Anggraini mengaku sangat menyayangkan masih adanya budaya victim blaming atau menyalahkan korban atas musibah yang mereka alami.
Dari 30 korban dugaan pelecehan seksua, hemat Mellisa, baru ada 7 orang yang mau angkat bicara. Hal itu menurutnya juga dipengaruhi oleh budaya victim blaming yang masih melekat di segelintir kalangan masyarakat Indonesia.
“Kenapa korban – korban pelecehan selama ini nggak mau untuk melaporkan, karena mereka takut,” ujar dia.
“Di dalam budaya kita tuh masih dikenal takut dengan victim blaming. Seolah mereka ‘sudah tahu Miss Universe seperti itu kenapa kalian masuk?'” katanya.
Dia berharap, ke depannya tidak ada lagi pihak yang melakukan victim blaming sehingga masalah pelecehan seksual di Indonesia dapat teratasi.
“Jadi, kita harus hentikan budaya victim blaming, mempersalahkan orang-orang yang mau speak up,” ucap Melissa.
“‘Ya siapa suruh lu pakai baju seksi? Siapa suruh ikut Miss Universe? Udah tahu mereka dipajang,’ pemahaman dan budaya-budaya seperti itu kita berharap tidak lagi ada,” katanya sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat dari acara TV Rumpi No Secret TransTV yang tayang, Selasa 8 Agustus 2023.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani meminta agar publik berhenti melakukan cyber bullying terhadap korban kasus dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia 2023.
Bully yang bersembunyi di balik kata kritik, kata Andy, hanya memperberat beban para korban yang sedang berjuang mengatasi rasa trauma pascadilecehkan oleh oknum di ajang kecantikan tersebut.
“Cyber bullying itu semakin menekan korban yang saat ini tengah berupaya mengatasi rasa trauma, malu, dan takut dari peristiwa body-checking,” ujar Andy, Rabu, 9 Agustus 2023.
Oleh karena itu, dia meminta agar masyarkat tidak mencoba menemukan pembenaran dengan memanfaatkan celah atas kekerasan seksual yang mereka alami.
“Kita perlu mendukung upaya pemenuhan hak-hak korban , termasuk dengan tidak menjadikan kritik pada kontes kecantikan sebagai alat pembungkam korban ,” katanya.***