Warga Sipil – Polemik Dewan Eksekutif Mahasiswa ( DEMA ) UIN RM Said Surakarta yang memaksa mahasiswa baru (maba) mendaftar dan membuat akun di aplikasi pinjaman online ( pinjol ) menuai kritikan dari berbagai pihak. Panitia penyelenggara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan ( PBAK ) 2023 itu dinilai menjerumuskan maba ke jalan terjal.
Setelah mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, DEMA UIN RM Said Surakarta menyatakan ada kesalahpahaman yang terjadi dalam kegiatan PBAK antara panitia dan mahasiswa baru . Pihak DEMA berdalih hanya melakukan pengenalan terhadap financial technology (FinTech) yang saat ini menjamur.
Pihak DEMA UIN RM Said Surakarta menyebut kegiatan dengan sejumlah perusahaan FinTech itu adalah bentuk sponsorship. Panitia akan mendapatkan sponsor sejumlah orang yang mendaftar ke aplikasi mereka.
ADVERTISEMENT
Per Selasa, 8 Agustus 2023 kemarin, pihak DEMA UIN RM Said Surakarta menyebutkan jika Kerjasama dengan berbagai perusahaan pinjol itu sudah dibatalkan. Selain itu, pihak panitia ospek menyebut kegiatan Festival Budaya tidak ada kaitannya dengan PBAK yang digelar oleh kampus.
Kendati kerjasama dengan pihak pinjol telah dibatalkan, sejumlah mahasiswa sudah kadung mendaftar ke aplikasi yang disarankan. Bahkan beberapa di antaranya sampai mendapatkan teror dari pinjol tersebut.
Tak sedikit mahasiswa yang tidak meminjam namun berkali-kali ditelepon nomor tak dikenal. Selain itu, data para mahasiswa baru juga sudah terlanjur masuk ke aplikasi pinjol tersebut. Hal itu yang membuat para maba makin khawatir.
“Tuh para Maba dah terlanjur pada nyerahin data, sedangkan Dema kampus cuma konverensi kalo kerjasama sama pinjolnya dibatalkan, blom ada info lanjutan buat ngamanin bener-bener data itu. Soale katane ada bbrapa Maba yg udh diteror dari pinjol ,” kata @gausa***.
“Mas Mbak Dema, ini ada maba yang tiba-tiba bolak-balik ditelepon nomor nggak dikenal, kira-kira kenapa ya?” ujar netizen lain dalam kolom komentar unggahan klarifikasi DEMA UIN RM Said Surakarta .
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta memberikan tanggapan terkait polemik yang ada di UIN RM Said Surakarta tersebut. Menurut Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto, pihaknya akan menggali informasi lebih dalam terkait apa yang terjadi.
“Itu diwajibkan atau seperti apa kami juga belum tahu ya. Kami akan cari informasi dulu ke pihak kampus mekanismenya seperti apa. Apakah sudah ada edukasi dan sosialisasi kepada mahasiswa,” ujar Eko pada Selasa, 8 Agustus 2023 dikutip dari Antara.
Eko menyebut kegiatan pengenalan pinjol harus selalu disertai dengan sosialisasi. Jangan sampai menjerumuskan orang untuk meminjam uang dari pinjol ilegal.
Selain itu, yang tak kalah penting untuk disosialisasikan adalah tujuan utama meminjam uang dari pinjol . Eko mengatakan jika hanya untuk gaya hidup dan tidak ada kepentingan mendesak, sebaiknya tidak meminjam uang dari pinjol .
Pihak-pihak yang akan meminjam di pinjol harus tahu bunga, hak, hingga kewajiban mereka. Agar tak sampai terjerat, hingga berujung gali lubang tutup lubang.***