Warga Sipil – Seorang ibu di Desa Wanaherang, Kabupaten Bogor , Jawa Barat diduga menyiram bayinya dengan air panas. Polisi saat ini masih mendalami motif pelaku.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah bergerak melakukan koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor untuk mengawal penanganan kasus tersebut.
“Asdep PAMPK (Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus) masih terus berkoordinasi dengan P2TP2A Kabupaten Bogor untuk mengawal kasus dan memastikan anak mendapatkan pendampingan lanjutan dan lainnya sesuai kebutuhan,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Selasa, 8 Agustus 2023.
Nahar mengatakan, hingga kini pihak P2TP2A masih terus memberikan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban agar berada di lingkungan keluarga yang baik dan ramah.
Lebih lanjut, Nahar mengungkapkan, peristiwa penyiraman air panas itu dipicu karena adanya pertengkaran antara orang tua sang anak. Dia menyebut, pertengkaran dilatarbelakangi soal permasalahan ekonomi.
“Kejadian bermula dari pertengkaran antara kedua orang tua anak terkait permasalahan ekonomi. Pelaku melakukan hal tersebut sebagai luapan amarah kepada suami atau ayah anak,” tutur Nahar.
Nahar menyampaikan, pelaku kemudian dengan gelap mata menyiram anaknya dengan air panas. Tindakan sang ibu diduga sebagai respon atas rasa marah yang memuncak kepada suaminya.
Dikatakan Nahar, sang ayah setelah kejadian itu langsung membawa bayinya ke Puskesmas Cileungsi untuk mendapatkan perawatan. Sang ayah membawa bayinya menggunakan sepeda motor tanpa didampingi sang istri.
Akan tetapi, pelaku NN (23), mengaku tidak sengaja menyiram bayinya menggunakan air panas. Alasannya, ketika itu pelaku tengah memasak mie instan.
Akibat perbuatan yang diduga dilakukan sang ibu, bayi berusia empat bulan itu mengalami luka bakar melepuh di bagian perut dan pusar.
Saat ini bayi malang tersebut tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi. Rencananya bayi itu akan dioperasi demi memulihkan luka-lukanya.
“Anak mengalami luka bakar melepuh pada bagian perut dan pusar, akan dilakukan operasi untuk pemulihan luka anak,” kata Nahar.
Dikabarkan ayah dari bayi itu menginginkan agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Akan tetapi, pihak kepolisian tidak serta merta menghentikan proses penyelidikan dan masih mendalami perkara tersebut.
“Dalam kasus ini, ayah anak dan keluarga ingin menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan,” kata Nahar.***