Warga Sipil – Sultan Rif’at Alfatih yang lehernya terluka akibat kabel fiber optik menjuntai di Jakarta Selatan saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tim dokter Rumah Sakit Polri yang merawat Sultan tengah fokus menaikkan berat badan korban secara bertahap. Sebab, berat badan pria berusia 20 tahun tersebut turun drastis setelah mengalami kecelakaan.
“Alhamdulillah, diet yang diberikan bisa ditoleransi dengan baik, ahli gizi yang merencanakan tahapan kenaikan berat badannya,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Hariyanto sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Minggu, 6 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Hariyanto menjelaskan proses menaikan berat badan Sultan ke angka ideal memerlukan waktu dan sesuai prosedur ahli gizi. Dia memastikan perawatan Sultan dilakukan sebaik-baiknya.
“Tidak bisa kita berikan makan sebanyak-banyaknya (terus besok pagi naik), ada ilmunya, bertahap, pakai proses sebaik mungkin,” ucapnya.
Selain itu, tim dokter juga memberikan perawatan lainnya kepada Sultan, seperti alat bantuan pernafasan hingga pendampingan fisioterapi untuk mencegah air liur masuk ke paru-paru.
“Perawatan terhadap alat bantuan nafas, selang bantuan makan juga, fisioterapi untuk kurangi risiko masuknya air ludah ke paru,” tutur Hariyanto.
Akan tetapi, Hariyanto belum dapat membeberkan secara terperinci soal proses penyembuhan cedera di leher Sultan. Karena, hal itu terkait dengan teknis dan yang lebih mengetahui perkembangannya adalah tim ahli.
“Sangat teknis, nanti tim ahli yang menentukan,” ucapnya.
Lebih lanjut Hariyanto menegaskan, pihaknya berkomitmen memfasilitasi penyembuhan Sultan dengan bersinergi bersama pihak-pihak terkait.
“Saya sebagai kepala rumah sakit akan memfasilitasi yang apa mereka butuhkan, nanti akan bersinergi,” ujarnya.
Sebelumnya, RS Polri berupaya memulihkan kondisi fisik Sultan, khususnya menaikan berat badannya. Adapun mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut dirawat oleh tim dokter spesialis gabungan.
“Untuk tim dokter, kami melibatkan serta berkolaborasi dengan tim dokter yang merawat Sultan sebelumnya yakni dari RS Fatmawati dan RSCM,” tutur Hariyanto.
Tim dokter spesialis yang terlibat dalam penyembuhan Sultan, yakni spesialis bedah, bedah digestif (pencernaan), dan spesialis penyakit dalam.
Kemudian, dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) serta spesialis anastesi dan spesialis gizi.
Dalam perkara ini, PT Bali Towerindo (Bali Tower) Tbk selaku pemilik kabel fiber optik menjadi pihak yang bertanggung jawab. Akan tetapi, sejauh ini belum ada kata sepakat antara pihak keluarga Sultan dengan Bali Tower terkait penyelesaian kasus kecelakaan tersebut.***