Warga Sipil – Polda Metro Jaya akan gaet ahli hukum pidana untuk mendalami penanganan laporan dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang disangkakan kepada Pengamat Politik, Rocky Gerung .
Menurut Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, pihaknya butuh keterangan pakar untuk memetakan kasus pidana Rocky Gerung . Ia juga menegaskan pihaknya sudah bisa menindaklanjuti kasus Rocky karena semua laporan berupa delik biasa.
“Sedangkan untuk ahli hukum pidana dijadwalkan akan diklarifikasi pada hari Jumat, tanggal 4 Agustus 2023,” kata Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Jumat, 4 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
“Semua dugaan tindak pidana yang dilaporkan oleh pelapor adalah delik biasa,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, laporan awal yang mempidanakan Rocky Gerung sempat ditolak Bareskrim Polri lantaran berupa delik aduan, di mana Jokowi sebagai objek ‘hinaan’ diharuskan terlibat dalam pelaporan.
Namun kini ketiga laporan telah diterima dan hendak dilanjutkan tim penyelidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, meski jadwal pemanggilan terhadap Rocky Gerung belum ditentukan.
Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah pihak di luar pelapor, yaitu di antaranya ahli bahasa, ahli ITE, dan Sosiologi Hukum.
“Selanjutnya ditindaklanjuti dengan upaya penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan,” ujar Ade.
“Sampai saat diinformasikan Tim Penyelidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah melakukan upaya penyelidikan sebagai berikut melakukan klarifikasi terhadap para pelapor dan para saksi yang dibawa/dihadirkan para pelapor, melakukan klarifikasi terhadap ahli bahasa, ahli ITE, dan ahli Sosiologi Hukum,” katanya lagi.
Total sudah 3 laporan polisi yang dilayangkan untuk mempidanakan Rocky Gerung . Terbaru, laporan datang dari Jimmy Fajar, perwakilan yang mengatasnamakan diri sebagai Kelompok Relawan Demokrasi.
Laporan teregister di Polda Metro Jaya dengan nomor LP / B / 4504 / VIII / 2023 / SPKT / Polda Metro Jaya tertanggal 2 Agustus 2023. Dengan demikian, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyatakan sudah ada total 3 laporan polisi terkait dugaan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo.
Adapun, terlapornya kini bertambah dari asalnya hanya pengamat politik Rocky Gerung menjadi disertai Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun di dua laporan terakhir.
“Total sudah ada 3 Laporan Polisi yang saat ini ditangani oleh tim penyelidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,” ujar dia, dalam keterangannya, Jumat, 4 Agustus 2023.
Sebelumnya, laporan polisi pertama datang dari perwakilan Relawan Indonesia Bersatu, dengan nomor laporan LP/B/4459/VII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal hari Senin 31 Juli 2023. Lalu pada 1 Agustus 2023, eks Politikus Partai Demokrat sekaligus pegiat sosial media, Ferdinand Hutahaean ikut membuat laporan bernomor laporan LP/B/4465/VIII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya. ***