Punya Rencana Buka Gerai Alfamart? Segini Modalnya Lho

Punya Rencana Buka Gerai Alfamart? Segini Modalnya Lho

Punya Rencana Buka Gerai Alfamart? Segini Modalnya Lho

wargasipil.com – Kita mungkin sudah tidak asing dengan Alfamart lantaran keberadaannya mudah kita temui dimana-mana. Hal tersebut membuat tidak sedikit banyak orang yang menganggapnya sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Alfamart menawarkan kerja sama kemitraan alias waralaba atau franchise bagi masyarakat yang berminat. Bagi kamu yang berminat, jangan khawatir, syaratnya pun cukup mudah.

Salah seorang Sales Alfamart, Rahmat mengatakan, yang menjadi modal terpenting kalau mau franchise Alfamart ialah tempat dan uang. Investasi yang dibutuhkan kurang lebih di Rp 380 juta.

“Pertama harus punya lokasi dulu, lokasi yang kita butuhkan itu kurang lebih 250 meter persegi. Setelah itu, baru nanti akan kita survei. Setelah surveinya oke, kurang lebih investasinya Rp 380 jutaan,” kata Rahmat, saat ditemui detikcom, di Franchise License Expo Indonesia (FLEI) XIX, Jakarta, Jumat (18/11/2022) lalu.

Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan, angka tersebut sudah termasuk franchise fee dan pembelian aset, serta di luar renovasi dan bangunan. Dengan membayar sejumlah tersebut pun, mitra tidak perlu repot karena bisnis ini bisa disebut autopilot.

“Itu sudah include semua, karyawan semua juga dari kami, autopilot. Sudah bersih semua. Paling tinggal 5 tahun sekali bayar franchise fee dan biaya royalti,” kata Rahmat.

Apabila, mitra setuju untuk bermitra dengan Alfamart dalam momentum pameran ini, mitra akan mendapat promo menarik, yakni biaya waralaba atau franchise fee gratis di tahun pertama, sehingga mitra hanya perlu membayar Rp 350 jutaan di awal.

“Franchise fee itu kan dibayarkan setiap 5 tahun sekali Rp 45 juta, karena ada pameran jadi gratis kalau deal di sini,” jelas Rahmat.

“Kurang lebih nanti BEP-nya 3,5 tahun sudah balik modal dengan investasi Rp 350 juta itu,” sambungnya.

Tidak hanya franchise fee, mitra juga akan dibebankan biaya royalti yang langsung terpotong sekian persen dari hasil sales. Rahmat mencontohkan, misalnya sales di angka Rp 150 juta per bulan akan dibebankan sekitar 1%, kemudian yang Rp 200 juta dibebankan sekitar 3%.

Rahmat mengatakan, pihaknya menyediakan beberapa paket harga berbeda, menyesuaikan dengan besarnya gerai Alfamart. Ada tipe 45, 36, 27, juga tipe 9. Namun ia menegaskan, tipe 27 dan 9 hanya digunakan di lokasi-lokasi seperti stasiun, bandara, dan rumah sakit.

“Harga Rp 350 juta itu tipe 45. Kalau yang 36 itu lebih murah lagi, di Rp 300 jutaan, paling murah sekitar di angka Rp 200 jutaan, itupun kalau di Bandara dan rumah sakit gitu karena kan itu tipenya kecil,” terang Rahman.