Luhut Sebut Ketahanan Ekonomi Indonesia Sudah Meningkat

Luhut Sebut Ketahanan Ekonomi Indonesia Sudah Meningkat

Luhut Sebut Ketahanan Ekonomi Indonesia Sudah Meningkat

wargasipil.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ketahanan ekonomi Indonesia sudah meningkat. Hal itu karena Indonesia sudah meningkatkan nilai tambah sumber daya alam yang dimiliki.

Saat ini kata Luhut, Indonesia tengah menuju transformasi ekonomi dengan tidak lagi mengandalkan komoditas mentah. Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Young Presidents Organization (YPO) B20 Learning Event “Indonesian Investment Outlook”, Sabtu (29/10/2022).

“Ketidakpastian situasi geopolitik dan tren penurunan harga komoditas utama Indonesia baru-baru ini menjadi tantangan utama bagi perekonomian kita tahun depan. Namun, kebijakan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam telah memberikan kontribusi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi kita terhadap ketidakpastian ekonomi global tahun ini,” ujarnya dikutip Minggu (30/10/2022).

Di bidang investasi, Luhut mengatakan pemerintah pemerintah melakukan berbagai reformasi investasi dengan memberikan insentif baik fiskal maupun non-fiskal kepada investor.

Hal itu diklaim membuat Indonesia menarik lebih dari 100 miliar dollar AS investasi asing secara langsung selama 5 tahun terakhir. Termasuk investasi utama pada industri nilai tambah berbasis nikel seperti besi dan baja serta baterai lithium.

“Indonesia akan menggunakan sumber daya mineralnya yang kaya seperti nikel, tembaga, kobalt, dan bauksit dikombinasikan dengan sumber listrik yang kompetitif dan melimpah termasuk energi terbarukan seperti tenaga air dan panas bumi untuk lebih menarik investasi yang dapat mengubah perekonomian kita di masa depan,” kata Luhut.


Luhut mengatakan Indonesia telah menarik investasi utama untuk baterai kendaraan listrik seperti CATL dan LG Energy Solution, dua produsen Li-Battery terbesar di dunia. Selain itu, pemain material baterai utama seperti CNGR, BTR, Huayou, BASF, dan GEM telah berinvestasi di Indonesia.

Luhut menilai hal itu akan menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan global untuk transisi energi.

“Melalui hilirisasi nikel menjadi baterai lithium dan Indonesia memiliki cadangan logam utama yang signifikan. Investasi dalam proyek terkait material baterai ini diperkirakan mencapai lebih dari 19 miliar dollar AS. Industri hilir akan terus berlanjut dan dikembangkan di kawasan industri di Kalimantan Utara di mana akan menjadi industri Petrokimia terbesar,” paparnya.

Selain itu, Luhut juga mengatakan pemerintah telah meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi diberbagai sektor seperti dikeluarkannya E-Katalog dan diprioritaskan untuk membeli produk lokal yang dihasilkan oleh UKM.

Ada juga Sistem Informasi Monitoring Barang Milik Negara (SIMBARA) yang mengintegrasikan seluruh data pengelolaan sumber daya mineral dan batubara di Indonesia.

Pemerintah juga mengaku meningkatkan efisiensi pelabuhan melalui integrasi pelabuhan dan implementasi ekosistem logistik nasional, serta investasi di pusat data dan kabel bawah laut untuk mendukung ekonomi digital.

Dengan meningkatnya ketahanan ekonomi, Luhut meyakini Indonesia akan mampu bertahan dari guncangan ekonomi global pada tahun depan.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”