7 Cara Hentikan Aksi Bullying, Beri Tahu Anak sejak Dini

7 Cara Hentikan Aksi Bullying, Beri Tahu Anak sejak Dini

7 Cara Hentikan Aksi Bullying, Beri Tahu Anak sejak Dini

wargasipil.com – Aksi yang terjadi di lingkungan anak-anak terkadang menjadi suatu hal sulit untuk dicegah.

Tapi sebagai orangtua, kita dapat memberi tahu anak-anak tentang agar tindakan itu tidak berlanjut dan menjadi pola kebiasaan.

Setidaknya cara tersebut dapat dijadikan sebagai panduan atau pedoman bagi anak agar terhindar dan dapat bertindak untuk merespons serta menghentikan yang terjadi di sekitarnya.

Cara menghentikan bullying

Anak-anak perlu mengembangkan gagasan, keterampilan mengambil tindakan serta membangun harga diri mereka ketika berhadapan dengan situasi .

Tujuan dari sebenarnya untuk meredakan situasi yang tengah terjadi.

Melansir Verywell Family, cara menghentikan aksi bullying berikut ini dapat diketahui anak-anak agar mereka tidak kebingungan jika berhadapan dengan “si tukang bully“.

1. Abaikan si pelaku bullying

Ajarkan pada anak untuk mengabaikan si jika perundungan tengah dialaminya.

Menurut Karen Gail Lewis, EdD, MFT, MSW, terapis pernikahan dan keluarga di Washington, DC, tidak bereaksi ketika seseorang sedang melakukan aksi perundungan merupakan cara terbaik menghadapi bullying.

Sebab, kebanyakan pelaku akan mencari respons dan reaksi dari targetnya. Mereka menginginkan si korban marah, malu atau menangis.

Jika anak memiliki respons emosional terhadap perundungan, itu bisa berlanjut dan intensitas bullying bisa meningkat.

Tetapi jika si anak dapat mengabaikan pelaku, mengacuhkan setiap ejekan, kemungkinan si tukang bully akan kehilangan minat untuk terus mem-bully.

2. Beri tahu pelaku untuk berhenti

Terkadang, jika seorang anak diam saja saat diintimidasi, maka perilaku bullying bakal terus berlanjut.

Menurut Lewis, merespons dengan menyuruh kalimat untuk berhenti dengan suara lantang dan percaya diri cukup efektif menghentikan bullying.

Cara tersebut dapat segera dilakukan ketika perundungan terjadi di awal-awal pertemuan dan efeknya akan lebih baik sebelum aksi bullying berkelanjutan di kemudian hari.

3. Buat lelucon

Menertawakan komentar jahat terkadang berhasil meredakan situasi perundungan verbal.

Membuat lelucon atas komentar atau ejekan yang dilontarkan oleh si tukang bully dapat membuat intimidasi yang dilakukan menjadi tidak efektif.

Beri tahu kepada anak bahwa selera humor terkadang dapat menunjukkan bahwa kita memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

Secara tidak langsung, itu juga dapat memberi tahu para pelaku bullying untuk mengetahui siapa diri kita dan memberi tahu mereka bahwa ejekan tidak mengurangi rasa percaya diri kita.

4. Menghindari titik di mana bullying kerap terjadi

Untuk mencegah perundungan, hindari titik atau spot di mana para pelaku berkumpul.

Misalnya di lingkungan sekolah, anak-anak nakal seringkali berkumpul di titik-titik tertentu, seperti sudut lorong, kamar mandi, hingga kantin.

Beri tahu anak bahwa titik tersebut harus dihindari, atau jika memang terpaksa melewatinya, ajak anak-anak lain untuk jalan bersama.

Anak-anak perlu mengetahui bahwa berada di lingkungan para pelaku penindasan dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Sehingga cara terbaik untuk mencegah bullying adalah menghindari titik-titik tersebut di mana para pelaku sering berkumpul.

5. Ajarkan untuk menjalin

Para pengganggu biasanya mencari anak-anak yang tengah sendirian atau terisolasi secara sosial.

Pastikan bahwa anak bergaul dengan teman-teman lainnya untuk mencegah aksi intimidasi.

Jika si anak cenderung memiliki sedikit teman, mengambil langkah untuk membantu mereka menjalin persahabatan dapat membantu.

Ketahuilah bahwa persahabatan sangat melindungi anak dari para .

6. Beri tahu anak tentang cara meredakan situasi

Bicaralah dengan anak-anak tentang cara meredakan situasi, terutama jika dihadapkan dengan situasi perundungan.

Meski terkadang melawan pelaku bullying dapat berhasil meredakan situasi, namun perilaku tersebut juga bisa berbalik.

Artinya, anak-anak tidak harus melawan pelaku bullying untuk membela diri.

Mereka hanya perlu tahu bagaimana meredakan situasi dan menjaga dirinya dari aksi bullying fisik yang membahayakan.

Misalnya mengetahui bahwa ada guru atau orang dewasa lain yang sedang melintas.

Kondisi itu bisa dijadikan kesempatan untuk menarik perhatian dan mencegah aksi bullying fisik.

7. Melapor aksi bullying ke orang dewasa

Cara terbaik untuk menghentikan aksi perundungan adalah dengan melaporkannya.

Begitu aksi bullying sudah menjadi kebiasaan, ketahuilah bahwa campur tangan orang dewasa di lingkungan sekolah dapat mencegah perilaku itu terus berlanjut.

Beri tahu anak-anak bahwa aksi perundungan tidak perlu dipendam dan itu harus diungkapkan ke orang dewasa, misalnya guru di lingkungan sekolah.

Sebagai orangtua, kita juga dapat mengambil tindakan dengan pendekatan aktif ke staf dan guru di sekolah untuk menghentikan pelaku bullying serta menangani mereka.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa khawatir saat anak-anak berada di sekolah atau lingkungan lainnya.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”