Berhubungan Seks Memudahkan Kita untuk Tidur, Benarkah?

Berhubungan Seks Memudahkan Kita untuk Tidur, Benarkah?

Berhubungan Seks Memudahkan Kita untuk Tidur, Benarkah?

wargasipil.com – Berhubungan seks dengan pasangan dapat dilakukan kapan saja sesuai keinginan kedua belah pihak.

Namun, ada keuntungan tersendiri bagi mereka yang bercinta sebelum tidur. Studi menunjukkan, seks bisa menjadi solusi jika kita kesulitan tidur di malam hari.

“Seks dan keintiman fisik lainnya pada waktu tidur terbukti meningkatkan kantuk, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, dan meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.”

Demikian dikatakan Shanon Makekau, MD, kepala pulmonologi dan direktur penelitian obat tidur di Kaiser Permanente, Honolulu, Hawaii, AS.

Manfaat hubungan seks untuk tidur

Hubungan seks dan tidur saling berkaitan karena hormon tubuh yang merespons keintiman.

“Setelah orgasme, ada pelepasan hormon yang dapat menyebabkan kantuk,” kata Peter Polos, MD, PhD, spesialis obat tidur di JFK University Medical Center.

Ada dua hormon utama yang berperan, yaitu oksitosin dan prolaktin.

“Hormon oksitosin membantu meningkatkan ikatan, kasih sayang, dan rasa nyaman secara keseluruhan, yang dapat membuat tidur menjadi lebih baik,” jelas Makekau.

Belum banyak studi yang meneliti hubungan antara hormon oksitosin dan tidur pada manusia.

Namun, studi kecil yang dimuat pada November 2017 dalam American Journal of Physiology menemukan, pemberian oksitosin kepada pasien dengan apnea tidur obstruktif menghasilkan peningkatan waktu tidur dan kepuasan tidur.

Prolaktin adalah hormon kedua yang diketahui meningkat saat tidur, menurut studi tersebut.

“Tingkat prolaktin lebih tinggi saat berhubungan seks dengan lonjakan setelah orgasme, bertanggung jawab atas rasa kantuk pasca-bercinta yang dialami banyak orang,” kata Makekau.

Berdasarkan studi terdahulu diketahui kadar prolaktin meningkat secara signifikan satu jam pasca-orgasme, terlepas dari apakah orgasme didapat melalui masturbasi atau bercinta dengan pasangan.

“Tingkat prolaktin yang lebih tinggi, bersama peningkatan kadar estrogen pada wanita, juga mendorong tidur gerakan mata cepat (REM) dan kualitas tidur secara keseluruhan,” lanjut Makekau.

Seks mengurangi stres

Ada bukti yang menunjukkan, kadar hormon kortisol –hormon stres– menurun sebagai respons terhadap gairah seksual.

Laporan dari American Psychological Association mengungkap, pengurangan stres berkontribusi pada waktu tidur yang lebih lama.

Juga, laporan itu melihat, individu dengan tingkat stres rendah, tidur hampir satu jam lebih lama per malam dibandingkan individu yang memiliki tingkat stres tinggi.

Perlu digarisbawahi, respons hormonal ini adalah hasil dari orgasme, tidak sekadar terlibat dalam aktivitas seksual, catat Makekau.

Meski demikian, menurut Polos, tidak ada perbedaan antara orgasme yang diperoleh dari aktivitas solo seperti masturbasi atau orgasme bersama pasangan.

Temuan studi lain

Lalu, apakah berhubungan seks memudahkan kita untuk tertidur pulas?

Studi yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Public Health pada Maret 2019 menyelidiki hubungan antara aktivitas seksual, kualitas tidur, dan waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.

Studi ini melibatkan 778 orang dewasa yang berpartisipasi dalam survei online.

Para peneliti menemukan, 71 persen responden mengatakan kualitas tidur mereka meningkat.

Lalu, 62 persen responden melaporkan mereka tertidur lebih cepat setelah berhubungan seks dengan pasangan.

Sementara itu, mereka yang melaporkan kualitas tidur membaik dan waktu tidur lebih cepat setelah masturbasi berjumlah 48 persen dan 45 persen responden.

Akan tetapi, hasil itu didapat berdasarkan pengakuan responden. Para peneliti tidak memiliki cara untuk memastikan apakah pengakuan tersebut akurat atau tidak.

Temuan lain yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research di bulan Oktober 2021 melihat hubungan antara sentuhan fisik –sentuhan seksual hingga sentuhan kasih sayang seperti berpelukan– dan kualitas tidur.

Peneliti menemukan, hubungan antara sentuhan intim dan tidur lebih kuat pada studi yang menyertakan tanggapan subjektif (penilaian yang dilaporkan responden) dibandingkan studi dengan pendekatan lebih objektif untuk mengukur keintiman dan tidur.

Pentingnya kualitas tidur untuk kehidupan seks

Seks tidak hanya meningkatkan tidur, tetapi sebaliknya tidur juga dapat memperbaiki kehidupan seks kita.

Kurang tidur dapat menurunkan gairah, minat, dan energi kita untuk berhubungan seks, kata Polos.

Dalam studi sebelumnya diketahui, tidur cukup di malam hari dapat membuat individu lebih mungkin untuk melakukan hubungan seks secara teratur.

Para peneliti di balik studi ini menemukan durasi tidur yang lebih lama dikaitkan dengan hasrat seksual yang lebih kuat pada 171 wanita yang diteliti.

Ada sekitar 14 persen peningkatan kemungkinan peserta untuk terlibat dalam aktivitas seksual, dengan peningkatan satu jam tidur di malam hari.

“Bukti menunjukkan, kurang tidur terkait dengan penurunan libido, disfungsi ereksi, dan memiliki efek negatif pada energi dan suasana hati,” jelas Makekau.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”